Senin 06 Apr 2020 14:57 WIB

Permintaan Dunia Melemah, Harga Acuan Batu Bara Turun

Rata-rata empat indeks harga batu bara dunia mengalami penurunan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Tambang batu bara
Foto: Antara
Tambang batu bara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkurangnya konsumsi listrik di negara-negara terdampak Covid-19, mengakibatkan permintaan batu bara di negara-negara tersebut turun sehingga berdampak pada terjadinya sedikit over supply batu bara secara global. Hal ini mempengaruhi penurunan empat indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batu bara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5.900 pada bulan sebelumnya.

“Rata-rata indeks bulanan ICI turun 2,66 persen, Platt's turun 2,75 persen, GCNC turun 1,77 persen, NEX turun 0,66 persen. Karena keempatnya mengalami penurunan maka Harga Batubara Acuan (HBA) yang dipengaruhi keempat indeks tersebut dipastikan juga ikut turun,” ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, Senin (6/4).

Baca Juga

Agung membenarkan bahwa turunnya indeks harga batu bara ini terjadi salah satunya dipicu permintaan listrik yang berkurang di negara-negara terdampak pandemi Covid-19. “Kebijakan Work From Home di beberapa negara mengakibatkan konsumsi listrik di beberapa ibukota dan pusat bisnis menurun yang berpengaruh pada turunnya permintaan batu bara,” lanjut Agung.

Agung menyebut, nilai HBA diperoleh rata-rata empat indeks harga batu bara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5.900 pada bulan sebelumnya.

“Dari perhitungan rata-rata keempat indeks tersebut, angka HBA diusulkan menjadi 65,77 dolar AS per ton, atau turun 1,31 dolar AS per ton dari HBA Maret yang ada di angka 67,08 dolar AS per ton,” papar Agung.

Sejak turun bulan Januari 2020 yang mencatatkan angka 65,93 dolar AS per ton (turun dari 66,30 dolar AS per ton di Desember 2019), HBA mengalami fluktuasi, naik di Februari (66,89 dolar AS per ton) dan Maret (67,08 dolar AS per ton), dan kembali turun di bulan April 2020 ini.

HBA bulan April 2020 ini akan digunakan untuk penjualan langsung (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement