Senin 06 Apr 2020 00:04 WIB

Gubernur Tokyo: Nyawa Dipertaruhkan

Jepang alami infeksi Covid-19 harian tertinggi

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
Pengunjung melihat dan mengambil foto bunga sakura saat salju yang turun tanpa musim di Shibuya, Tokyo, Jepang. Sementara pemerintah Tokyo memperingatkan untuk menghindari kerumunan karena melihat bunga sakura untuk mencegah infeksi virus Corona (Covid-19).  Gubernur Tokyo Yuriko Koike telah meminta penduduk untuk tinggal di rumah di tengah peningkatan tajam dalam jumlah infeksi virus corona COVID-19 di Tokyo.
Foto: KIMIMASA MAYAMA/EPA-EFE
Pengunjung melihat dan mengambil foto bunga sakura saat salju yang turun tanpa musim di Shibuya, Tokyo, Jepang. Sementara pemerintah Tokyo memperingatkan untuk menghindari kerumunan karena melihat bunga sakura untuk mencegah infeksi virus Corona (Covid-19). Gubernur Tokyo Yuriko Koike telah meminta penduduk untuk tinggal di rumah di tengah peningkatan tajam dalam jumlah infeksi virus corona COVID-19 di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Lebih dari 130 orang baru terinfeksi dengan virus corona Covid-19 di Tokyo, pada Ahad (5/4). Ini adalah lompatan harian tertinggi dalam kasus yang dikonfirmasi sejauh ini, dengan jumlah kasus positif di ibukota menjadi lebih dari 1.000 orang.

Pemerintah kota metropolitan Tokyo sangat mendesak orang untuk tetap tinggal di rumah. Karena kota berpenduduk 13 juta jiwa ini mengalami peningkatan dalam jumlah kasus dalam beberapa hari terakhir.

Gubernur Yuriko Koike muncul di program berita pagi Ahad (5/4) dan mengulangi seruannya kepada warga untuk menghindari acara yang tidak perlu, dengan mengatakan bahwa nyawa dipertaruhkan.

Kasus global dari covid-19 telah menembus 1 juta dengan lebih dari 64 ribu kematian. Jepang sejauh ini telah terhindar dari ledakan infeksi yang terlihat di Eropa, Amerika Serikat dan di tempat lain, dengan sekitar 3 ribu kasus dan 73 kematian pada hari Jumat (3/4).

Mengingat peningkatan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Tokyo, ada himbauan yang meningkat pada pemerintah pusat untuk menyerukan keadaan darurat. Yang tidak seperti di negara lain himbauan ini datang dengan kekuatan penegakan terbatas di Jepang. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement