Senin 06 Apr 2020 03:45 WIB

Kolega Kena, Corona, Pejabat Taiwan Dicopot

Pejabat itu salah gunakan kekuasaan untuk meloloskan anaknya yang dari Filipina.

Warga Taiwan pakai masker untuk cegah Corona (ilustrasi).
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warga Taiwan pakai masker untuk cegah Corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Biro Pariwisata Taiwan (TB) Chou Yung Hui dicopot atas dugaan penyalahgunaan kewenangan yang menyebabkan salah satu koleganya positif terinfeksi COVID-19.

Menteri Transportasi dan Komunikasi Taiwan (MOTC) Lin Chia Lung di Taipei, Ahad, mengatakan Chou selanjutnya akan ditempatkan sebagai penasihat di kementeriannya.

Baca Juga

Kasus itu bermula saat Chou yang merupakan orang nomor 1 di TB memerintahkan staf pusat informasi Bandar Udara Internasional Taoyuan menemui dan mendampingi anaknya yang baru pulang dari Filipina saat sedang menunggu dijemput kendaraan dinas.

Anak lelaki Chou yang berusia 20 tahun itu kemudian dikonfirmasi positif Covid-19 yang kemungkinan juga menularkannya kepada staf bandara karena keduanya sempat minum kopi bersama di bandara terbesar di kepulauan itu.

Menurut Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC), sesuai aturan, setiap orang yang baru pulang dari luar negeri harus langsung menuju rumah untuk melakukan swakarantina selama 14 hari.

Ironisnya, menurut CECC, staf bandara menularkan wabah tersebut kepada anaknya yang masih berusia 5 tahun sehingga taman kanak-kanak tempat bocah tersebut bersekolah ditutup selama 14 hari meskipun tak satu pun dari guru dan murid terinfeksi.

Chou yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan akibat penyalahgunaan kewenangan dan pelanggaran aturan disiplin instansinya itu dikenai sanksi demosi.

"Oleh karena Chou gagal melakukan kepemimpinan dengan baik, maka dia dipindahkan ke instansi lain," demikian Lin seperti dikutip Kantor Berita Taiwan CNA.

Selanjutnya Deputi Dirjen TB Chang Shi Chung akan bertindak selaku pejabat sementara.

Chou menghormati apa pun keputusan yang dijatuhkan kepada dirinya seraya berharap polemik soal kontroversi tersebut segera diakhiri karena masih banyak pekerjaan lain dalam mengatasi wabah COVID-19.

"Saya berharap masyarakat memberikan kesempatan kepada pegawai Biro Pariwisata agar tetap fokus pada upaya pecegahan penyakit karena pandemi ini telah menghancurkan sektor pariwisata," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement