Ahad 05 Apr 2020 21:09 WIB

DR Ahzami Samiun Jazuli Dikenal Pakar Tafsir yang Sistematis

DR Ahzami Samiun Jazuli merupakan pakar tafsir lulusan Timur Tengah,

Rep: Zainur Mahsir/ Red: Muhammad Hafil
DR Ahzami Samiun Jazuli Dikenal Pakar Tafsir yang Sistematis, Foto: DR Ahzami Samiun Jazuli
Foto: Tangkapan layar Google
DR Ahzami Samiun Jazuli Dikenal Pakar Tafsir yang Sistematis, Foto: DR Ahzami Samiun Jazuli

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof Ahmad Satori Ismail menyatakan duka cita yang sangat dalam, terkait meninggalnya Dr. Ahzami Samiun Jazuli. Menurut dia, sebagai Ketua Dewan Syuro Ikadi, Dr Ahzami selalu menyampaikan kajiannya secara sistematis menurut Alquran dan Sunnah.

“Pembicaraanya juga sangat sistematis, selain dari sifat dan kepemimpinannya yang tegas dan lurus,” ujar dia ketika dikonfirmasi Republika, Ahad (5/4).

Baca Juga

Dia menambahkan, sebagai keturunan Kiai Samiun Jazuli, Dr Ahzami juga terkenal karena pembicaraanya yang dekat dengan pendengar dan tak panjang lebar.

Sambung dia, serupa dengan orang tuanya yang memiliki pesantren di Pati, Dr. Ahzami juga mendirikan pesantren di Pedurenan, karena kecintaanya dalam mengajar selain di Perguruan Tinggi. Bahkan, ia menilai bahwa upaya dan ibadah dari almarhum, sangat luar biasa.

“Sebagai pimpinan di pesantren, beliu mampu mengembangkan pesantrennya dengan pesat,” tambah dia.

Dia menegaskan, ada banyak kenangan yang tak bisa dilupakan oleh dirinya bersama almarhum. Namun demikian, kenangan yang sangat kentara menurut dia adalah aspek kehidupan almarhum yang lurus dan sistematis.

“Yang terpenting, arahannya sesuai Al-quran dan Sunah,” kata dia.

Dia mengenang, sebagai lulusan Timur Tengah, almarhum tak hanya dikenal sebagai ahli tafsir ataupun pendakwah yang lembut. Jauh dari itu, almarhum, ia kenang juga sangat berpengaruh dalam peradaban baik itu di dalam negeri ataupun di luar negeri.

“Apalagi disertasinya diterbitkan dalam buku dan beredar tak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Termasuk di Timur Tengah,” kata dia.

Dr Ahzami, kata dia, memang meninggal selepas mengimami sholat shubuh di masjid pesantrennya, Darul Hikmah. Dia berharap, agar amal dan ibadah pria kelahiran Juni 1962 itu diterima sebaik-baiknya.

“Beliau terkena serangan jantung selepas imami sholat shubuh. Mudah-mudahan beliau syahid,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement