REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof Ahmad Satori Ismail mengatakan, almarhum DR Ahzami Samiun Jazuli meninggal pada Ahad (5/4) selepas mengimami sholat subuh. Menurut dia, almarhum memang memiliki riwayat penyakit jantung dan struk ringan.
“Dan ini (meninggalnya) memang mendadak, selepas sholat subuh. Mudah-mudahan beliau meninggal syahid,” ujar dia ketika dokonfirmasi Republika, Ahad (5/4).
Dia menegaskan, almarhum wafat di kediamannya sekitar pukul 06.30 WIB. Menurut pemaparannya, almarhum mengalami sesak dan serangan jantung.
Dia melanjutkan, sebagai ulama dan ahli tafsir Quran, Dr Ahzami juga merupakan cendekiawan dan tokoh yang pandai. Sambungnya, almarhum yang juga sebagai ketua dewan Syuro Ikadi, memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan dai dan pendakwah.
“Terlebih ketika almarhum juga yang berperan untuk menentukan siapa yang jadi ketua Ikadi, atau bagaimana dewan syuro memikirkan sikap Ikadi ke depannya,” kata dia.
Selain aktif berdakwah, kata Prof Ahmad, almarhum nyatanya juga acap kali mengkaji tafsir tematik. Bahkan, menurut dia, syiar yang dijalankan oleh almarhum telah dilakukan di banyak tempat.
“Apalagi dengan Bahasa Arab beliau yang lancar dan sangat baik,” ucapnya.
Dia menuturkan, sebagai pengajar dan terpelajar, banyak sekali buku almarhum yang telah diterbitkan di banyak tempat. Bahkan, disertasi almarhum juga telah diterbitkan dan dicetak di Timur Tengah.
“Banyak bukunya, satu yang saya ingat adalah Al-Hayah fil Quran,” terang dia.
Sambung dia, serupa dengan orang tuanya yang memiliki pesantren di Pati, Dr. Ahzami juga mendirikan pesantren di wilayah Pedurenan. “Sebagai pimpinan di pesantren, beliau mampu mengembangkannya dengan pesat,” tambah dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
