Ahad 05 Apr 2020 19:58 WIB

Ingin Selamatkan Ibu, Lasnimar Ikut Terendam Longsor Malalo

BPBD Tanah Datar mengerahkan 3 alat berat buat membersihkan puing dan material.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban longsor di Jorong Guguk,Nagari Guguk Malalo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (5/4/2020). Data Pemkab Tanah Datar menyatakan sebanyak empat rumah rusak dan dua orang warga tewas tertimbun material longsor karena banjir bandang di daerah tersebut.
Foto: ANTARA/Adi Prima
Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban longsor di Jorong Guguk,Nagari Guguk Malalo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu (5/4/2020). Data Pemkab Tanah Datar menyatakan sebanyak empat rumah rusak dan dua orang warga tewas tertimbun material longsor karena banjir bandang di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,BATIPUH SELATAN -- Bencana tanah longsor yang terjadi secara tiba-tiba di kawasan Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad (5/4) menelan dua orang korban jiwa. Bencana tanah longsor ini terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi di Tanah Datar sejak dini hari.

Data yang dihimpun Republika.co.id dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, terdapat lima rumah warga yang rusak berat karena terjangan tanah longsor. Dua warga yang menjadi korban nyawa ialah seorang ibu lansia Bainar (75) dan anak perempuannya Lasnimar (55).

"Korban ditemukan di dalam puing-puing rumah yang hancur diterjang longsor," kata Kalaksa BPBD Tanah Datar Thamrin Basrul kepada Republika.co.id di sekitar lokasi bencana.

Berdasarkan cerita dari warga yang menjadi saksi mata, menurut Thamrin, bencana tanah longsor ini terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Memang sejak dini hari, cuaca hujan deras. Warga yang terdampak akibat banjir ini sebanyak 22 orang. Selain Bainar, 21 warga lainnya sudah lebih dulu menyelamatkan diri ke lokasi yang cukup aman.

Lasnimar yang rumahnya berada di bawah atau di pinggir jalan sebenarnya sudah sempat berada di titik aman. Tapi karena ia tak menemui ibunya, Lasnimar buru-buru ke rumah ibunya yang berada beberapa meter ke arah lereng. Lasnimar bergegas ke rumah ibunya karena tahu kondisi ibunya tidak dapat bergegas berlari menyelamatkan diri.

Karena ibunya sedang mengalami masalah pada kaki. Tapi keputusan Lasnimar menyelamatkan ibunya itu ternyata berakibat fatal pada dirinya sendiri. Lasnimar justru ikut tertimbun puing-puing bangunan yang roboh akibat terjangan tanah longsor. Lasnimar menjadi korban kehilangan nyawa bersama ibunya.

Setelah dilakukan evakuasi oleh BPBD, TNI Polri, LSM, pemuda dan warga. Tubuh Bainar dan Lasnimar sempat tak dapat ditemukan selama kurang lebih tujuh jam. Tim pencari baru berhasil menemukan jenazah keduanya sekitar pukul 13.00 WIB tadi. Setelah jenazah ditemukan dan dievakuasi, langsung ditangani pihak keluarga buat dimakamkan. "Jadi Lasnimar meninggal karena berusaha menyelamatkan ibunya," ujar Thamrin.

Thamrin menyebut Nagari Guguak Malalo memang daerah rawan bencana tanah longsor. Nagari tersebut terletak di lereng bukit yang menghadap ke Danau Singkarak. Daerah ini menurut Thamrin memang rawan bencana bila cuaca hujan dengan intensitas tinggi.

Data yang dikumpulkan BPBD, Nagari Guguak Malalo ini jumlah warga yang terdampak sebanyak 22 orang dengan 5 Kepala Keluarga. Warga yang terdampak sekarang diungsikan ke Tempat Pengajian Alquran (TPA) setempat dan ke rumah-rumah sanak saudara. 

Pemerintah menurut Thamrin akan mengupayakan relokasi buat keluarga terdampak bencana longsor ini. Supaya ke depan, tidak ada lagi jatuh korban. Nagari Guguak Malalo sejak lama kata Thamrin memang sudah dipetakan sebagai daerah rawan.

Ia juga meminta tokoh masyarakatnya setempat agar giat melakukan sosialiasi akan bahaya bencana. "Secara geografis memang rawan. Bencana kan tidak bisa kita tolak. Tapi bagaimana kita harus meminimalisir korban yang terdampak," ujar Thamrin.

Setelah tanah longsor ini berlalu, BPBD Tanah Datar mengerahkan 3 alat berat buat membersihkan puing-puing dan material lumpur. Bencana ini sempat memutus jalan di Nagari Guguak Malalo sekitar 200 meter lebih. Jalan baru bisa dilewati kendaraan roda empat dan roda dua sekitar pukul 17.00 WIB. Ketiga alat berat berhenti bekerja setelah jalan berhasil dibuka.

Besok, Senin (6/4), BPBD kata Thamrin akan kembali melanjutkan pembersihan rumah-rumah warga yang rusak dan membersihkan aliran sungai yang juga hancur akibat terjangan lumpur, batu-batu dan pohon-pohon tumbang. Wali Jorong Guguak Yunarman mengatakan pemerintah telah mengucurkan bantuan buat warga yang jadi korban terdampak berupa makanan.

Pihaknya kata Yunarman telah menerima bantuan buat makanan korban selama tujuh hari ke depan. Yunarman menyebut saat ini korban membutuhkan bantuan pakaian. Karena dari 5 rumah yang rusak nyaris semua harta benda tak dapat diselamatkan.

"Kebutuhan korban yang mendesak saat ini pakaian. Korban ada di TPA dan ada yang mengungsi ke rumah saudara," ucap Yunarman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement