Ahad 05 Apr 2020 19:35 WIB

PDP Meninggal, Bupati Purbalinggga Minta Perantau tak Mudik

Almarhumah pulang ke kampung di wilayah Kecamatan Rembang sekitar dua pekan silam.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kematian akibat virus corona, ilustrasi
Foto: Republika
Kematian akibat virus corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 di Kabupaten Purbalingga yang meninggal dunia, bertambah lagi. Bahkan pada Sabtu (4/4), ada dua PDP di RSUD Goetheng Taroenadibrata Purbalingga yang meninggal. Keduanya masih berstatus PDP, karena hasil pemeriksaan laboratorium belum keluar.

''Kedua pasien tersebut terdiri daru perempuan berusia 24 tahun warga Kecamatan Rembang, dan laki-laki berusia 54 tahun warga Kecamatan Kejobong,'' jelas Bupati Dyah Hayuning Pratiwi di sela pembagian sembako di halaman pendopo Setda Purbalingga, Ahad (5/4). Keduanya dimakamkan sesuai SOP pasien meninggal akibat Covid-19.

Dia menyebutkan, untuk pasien yang perempuan, sebelumnya diketahui bekerja di Yogyakarta. Almarhumah pulang ke kampung di wilayah Kecamatan Rembang sekitar dua pekan silam. Namun setelah beberapa hari di rumah, pasien ini mengalami gejala flu disertai sesak nafat. ''Pasien ini baru masuk ke RSUD Goetheng Taroenadibrata pada Jumat (3/4). Namun baru sehari dirawat, pasien meninggal dunia,'' katanya.

Sedangkan untuk pasien yang laki-laki, diketahui bahwa almarhum sebelumnya tidak mempunyai riwayat pergi ke luar kota. Namun beberapa hari sebelum mengalami gejala COVID-19, ada anaknya yang baru pulang dari Jakarta. ''Pasien ini masuk rumah sakit Kamis (2/4), dan meninggal Sabtu (4/4),'' jelasnya.

Berdasarkan kejadian terakhir tersebut, Bupati menyebutkan hingga saat ini sudah ada 4 orang warganya yang meninggal dalam status PDP. ''Mengingat statusnya sebagai PDP, maka  proses pemulasaran jenasah sampai pada penguburan juga menggunakan SOP Covid-19,'' katanya.

Bupati menyatakan, terhadap seluruh anggota keluarga sudah dilakukan pengecekan dengan menggunakan rapid test. Namun hasilnya sementara ini masih  negatif. Selain itu, Dinas Kesehatan juga telah melakukan tracking.

Bupati menyatakan, selain empat orang yang meninggal, saat ini di Purbalingga sudah ada 5 pasien dinyatakan positif COVID-19. Sedangkan 20 PDP lainnya negatif dan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Sedangkan untuk PDP yang masih dirawat, Bupati menyebutkan ada sebanyak 41 orang. ''Ke-41 pasien ini masih menunggu hasil pemeriksaan swab dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta,'' jelasnya. Sedangkan warga yang masuk dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP), dari data kumulatif terakhir berjumlah 1.889 orang.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga meminta agar para perantau yang masih berada di lokasi perantauan untuk sebisa mungkin untuk tidak pulang. Sedangkan perantau yang sudah terlanjur mudik, diminta untuk mengikuti prosedur penanganan Covid-19.

Terhadap para ODP, Bupati mengaku sudah memberikan identitas gelang sebagai penanda. ''Mereka yang sudah diberi gelang agar tidak keluar rumah dulu selama 14 hari. Para kades saya minta untuk melakukan pemantauan kepada mereka,'' katanya.

Dia menyebutkan, warga yang wajib mengenakan gelang penanda, belum tentu positif Covid-19. Namun mereka harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah untuk memutus mata rantai penyakit. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement