Ahad 05 Apr 2020 19:03 WIB

BMH Kaltim Salurkan 5.000 Paket Sembako

Paket sembako itu diberikan kepada dhuafa yang terdampak Covid-19.

BMH Perwakilan Kaltim menyalurkan sembako kepada guru TPA, jompo dan janda di Desa Argosari, Kutai Kartanegara.
Foto: Dok BMH
BMH Perwakilan Kaltim menyalurkan sembako kepada guru TPA, jompo dan janda di Desa Argosari, Kutai Kartanegara.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA –   BMH Perwakilan Kaltim tengah menyiapkan 5.000 paket sembako untuk didistribusikan secara bertahap kepada masyarakat dhuafa di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang lagi tergoncang karena mewabahnya Covid-19. 

"Ini adalah bagian dari rangkaian program bantuan sembako untuk ketahanan pangan mereka yang secara langsung terdampak oleh wabah Covid-19, sehingga mengalami penurunan daya beli yang jika dibiarkan akan berdampak lebih serius. Dan, BMH berharap jangan sampai ada di antara saudara kita yang kesulitan mendapat makanan. Semoga 5.000 paket yang disiapkan ini dapat membantu mereka yang membutuhkan," kata Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Kalimantan Timur, M  Rofiq dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu  (4/4).

Program paket sembako itu bekerja sama dengan Gerakan Nikmat Berbagi (GNB). Di antara kelompok masyarakat yang mendapatkan paket sembako dari BMH adalah guru Taman Pendidikan Alquran (TPA), orang jompo dan janda di Desa Argosari, Samboja, Kutai Kartanegara.  

Salah satu penerima manfaat tersebut adalah Ibu Wati, seorang guru ngaji yang sehari-harinya mengajar di salah satu masjid kecil di Desa Argosari. Sejak wabah Covid-19 ia tak lagi bisa mengajar. Demi pencegahan penyebaran Covid-19,  TPA  tempatnya mengajar diliburkan.

Bantuan ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Ibu Wati dan kawan-kawannya.  “Sudah hampir sebulan kami ini guru-guru ngaji tidak mengajar karena himbauan dari pemerintah untuk meliburkan kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak anak-anak. Dengan kebijakan itu kami guru ini bisa saja tidak menerima insentif mengajar, walaupun sebenarnya juga tidak banyak tapi cukuplah membantu kami guru di desa-desa ini. Syukur Alhamdulillah, ada bantuan dari BMH dan Gerakan Nimat Berbagi,” tutur  Wati sambil tersenyum.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement