Ahad 05 Apr 2020 13:49 WIB

Jepang Siapkan Avigan untuk 2 Juta Orang

Jepang berharap meningkatkan produksi obat tersebut tiga kali lipat.

Red: A.Syalaby
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat berbicara di forum G20, Sabtu (29/6).
Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat berbicara di forum G20, Sabtu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO --  Otoritas Jepang sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan persediaan obat antiflu Avigan, buatan Fujifilm Holding Corp, pada tahun fiskal ini. Penyediaan Avigan tersebut dapat digunakan untuk mengobati 2 juta orang, berdasarkan dokumen perencanaan yang dilaporkan Reuters.

Media lokal melaporkan pada Ahad (5/4) ini bahwa Jepang berharap meningkatkan produksi obat tersebut tiga kali lipat dibandingkan dengan produksi saat ini. Jumlah ini akan cukup mengobati 700 ribu orang jika digunakan pada pasien-pasien virus corona.

Avigan, yang juga dikenal sebagai Favipiravir, diproduksi oleh cabang perusahaan Fujifilm yang mengeluarkan produk kesehatan meski lebih dikenal karena produk kameranya. Obat tersebut telah mendapat izin penggunaan di Jepang pada 2014.

Di Cina, Avigan sedang dicoba untuk mengobati pasien Covid-19. Dalam paket stimulus darurat yang diperkirakan akan diluncurkan pada Selasa (7/4), pemerintah berencana memprioritaskan proses uji klinis yang nantinya bisa digunakan dalam merawat pasien Covid-19.

Menurut dokumen itu, Jepang juga berencana meningkatkan subsidi bagi perusahaan-perusahaan dalam negeri yang memasok masker dan disinfektan. Negeri Matahari Terbit juga akan mengamankan kapasitas untuk menjamin pasokan 700 juta masker sebulan.

Surat kabar Nikkei pada Ahad melaporkan bahwa pemerintah akan memberikan subsidi bagi perusahaan-perusahaan yang akan memindahkan beberapa fasilitas produksinya kembali ke Jepang. Langkah itu diambil dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan Jepang pada China sebagai pusat manufakturnya.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pada Jumat (3/4) bahwa paket stimulus untuk memerangi wabah virus corona akan diberikan kepada kalangan perusahaan kecil dan rumah tangga yang paling terpukul oleh kebijakan pembatasan jarak fisik yang memengaruhi penjualan. Abe menjelaskan, paket itu akan mencakup pemberian uang tunai bagi perusahaan kecil dan rumah tangga yang pendapatannya mengalami penurunan tajam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement