Ahad 05 Apr 2020 10:37 WIB

Emil Resmikan RSUD Pangandaran via Video Conference

RSUD Pandega merupakan rumah sakit daerah pertama di Pangandaran

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega Pangandaran secara virtual melalui Video Conference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, akhir pekan ini
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega Pangandaran secara virtual melalui Video Conference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, akhir pekan ini

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega Pangandaran secara virtual melalui Video Conference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, akhir pekan ini.

Ridwan Kamil, memutuskan meresmikan RSUD secara jarak jauh mengingat saat ini Jawa Barat sedang kampanye Physichal Distancing dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 yang menghindari kegiatan bersifat kerumunan.

Meski dari jarak jauh, ia merasa senang karena dapat memberi nama rumah sakit daerah pertama di Pangandaran tersebut. Untuk diketahui, nama Pandega sendiri, merupakan sumbangsih dari Kang Emil. Menurut Emil, ‘Pandega’ kependekan dari Pangandaran Sehat dan Bahagia. Selain itu, dalam bahasa Sunda, ‘Pandega’ memiliki makna ‘yang menjaga’.

“Mudah-mudahan rumah sakit ini menjadi Pandega menjaga kesehatan warga Pangandaran,” ujar Emil saat  video conference.

Emil mengimbau agar Pemkab Pangandaran menyiapkan RSUD Pandega dalam menghadapi puncak pandemi yang diprediksi para ahli akan terjadi April - Mei 2020 ini. Secara khusus, Emil minta pengelola menyediakan satu lantai khusus untuk merawat pasien Covid-19.

“Segera manfaatkan rumah sakit itu dalam kondisi ini. Saya lihat rumah sakitnya bagus sekali. Sekarang konversi saja jadi RS Covid-19 dulu. Tolong segera gunakan, siapkan satu lantai minimal untuk Covid-19,” kata Emil.

Sementara menurut Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, RSUD Pandega  dibangun selama dua tahun dan menghabiskan dana sekitar Rp400 miliar dari APBD kabupaten dan provinsi.

Kehadiran RSUD Pandega, kata dia, sangat memudahkan warga Pangandaran mengakses pelayanan kesehatan. Selama ini, warga Pangandaran lebih memilih berobat ke rumah sakit di Banyumas dan Purwokerto, Jawa Tengah karena jaraknya lebih dekat. Sementara rumah sakit terdekat di Jabar ada di Kota Banjar berjarak 67 kilometer, dan Kabupaten Ciamis berjarak 93 kilometer.

“Di sini kebanyakan (warga) berobat ke Jawa Tengah, ke Banyumas dan Purwokerto. Mudah-mudahan sekarang dengan dioperasikan rumah sakit ini akan menjadi fasilitas (pelayanan kesehatan) masyarakat Pangandaran,” papar Jeje.

RSUD Pandega Pangandaran, kata dia, memiliki 170 tempat tidur perawatan, layanan fisioterapi, layanan persalinan, perawatan anak, PCU, poliklinik, hingga gudang farmasi. Untuk COVID-19, Jeje menyediakan enam ruang isolasi pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement