Ahad 05 Apr 2020 06:56 WIB

Muhammadiyah Aktifkan Lumbung Pangan Hadapai Covid-19

Program Lumbung Pangan salah satunya berwujud penyaluran sembako.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Relawan membagikan paket sembako kepada kusir di kawasan Malioboro, DI Yogyakarta, Jumat (27/3/2020). Sejumlah pihak di Yogyakarta menyiapkan paket sembako bantuan ke warga terdampak termasuk Muhammadiyah yang membuat Lumbung Pangan Warga Nitikan.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Relawan membagikan paket sembako kepada kusir di kawasan Malioboro, DI Yogyakarta, Jumat (27/3/2020). Sejumlah pihak di Yogyakarta menyiapkan paket sembako bantuan ke warga terdampak termasuk Muhammadiyah yang membuat Lumbung Pangan Warga Nitikan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Merebaknya Covid-19 membuat perekonomian terguncang karena pelaku usaha terpaksa menghentikan aktivitasnya. Warga kemampuan ekonomi lemah dan bekerja di sektor informal menjadi pihak yang paling terpukul.

Mereka biasanya berpenghasilan yang bersifat harian dan andalkan pergerakan sektor lain. Untuk mengantisipasi dampak itu, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Nitikan, Kota Yogyakarta, meluncurkan Lumbung Pangan Warga Nitikan.

Baca Juga

Program ini ditujukan untuk membantu warga yang terdampak langsung wabah Covid-19 di Nitikan. Kampung Nitikan sendiri ada di selatan Kota Yogyakarta, tepatnya di Kecamatan Umbulharjo, lima kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.

Program Lumbung Pangan Warga Nitikan ini salah satunya berwujud penyaluran sembako. Seperti beras, minyak goreng dan bahan pokok lainnya sejumlah 400 paket senilai masing-masing Rp 100 ribu. Paket disalurkan ke warga yang mayoritas kerja sebagai buruh harian, ojek daring, pedagang kelontong, bakul pasar dan lansia.

 

Ketua Ranting Muhammadiyah Nitikan, Dwi Kuswantoro mengatakan, awalnya mereka ingin membangun kesadaran. "Pada pertengahan Maret kami merasa wabah Covid-19 ini belum disadari betul oleh warga, sehingga kami mengumpulkan ketua-ketua takmir masjid berjumlah 11 dan mushola empat orang," kata Dwi, Sabtu (4/4).

Hasil pertemuan itu, PRM meminta Lazismu dan Kokam Ranting Nitikan membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). Program pertama edukasi kepada warga terkait krisis akibat wabah Covid-19.

Lalu, dilakukan penyemprotan disinfektan ke masjid, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan rumah warga. Muncul kesadaran warga jika pandemik Covid-19 tidak main-main karena sampai perlu melakukan penyemprotan disinfektan.

"Setelah penyemprotan dirasa cukup dan diserahkan kepada warga secara mandiri, selanjutnya kami memikirkan ketahanan sosial dan ekonomi warga yang diwujudkan dalam program Lumbung Pangan Warga Nitikan," ujar Dwi.

Program Kolaborasi PRM Nitikan ini menggandeng masjid, mushola, RT, RW sampai Kelurahan Sorosutan. Melalui program ini, PRM Nitikan ingin memastikan ada tempat penyediaan pangan yang berkelanjutan.

Tapi, terjangkau dari sisi akses dan harga yang di bawah pasar bagi warga yang masih mampu membeli. Sementara pengadaan bahan makanan untuk program ini dipenuhi melalui Tokomu, yaitu toko milik Ranting Muhammadiyah Nitikan.

Dalam teknis pelaksanaan program lumbung pangan warga ini dilakukan secara bersama-sama karena posisinya bisa di masjid dan RT, RW dalam satu koordinasi MCCC PRM Nitikan. Sehingga, ini menjadi satu gerakan warga.

Dengan program ini, PRM Nitikan ingin mengantisipasi jangan sampai ada warga Nitikan yang karena terdampak wabah Covid-19 ini pekerjaan atau usahanya terhenti kemudian tidak punya uang. Terlebih, sampai tidak bisa makan.

"Di Nitikan selalu kami berkolaborasi antar PRM, masjid, mushola, RT/RW dan kelurahan saling memberi dukungan, informasi, sehingga jadi kekuatan dakwah akar rumput dan sudah jadi kebiasaan di Nitikan untuk berderma," kata Dwi.

Untuk mengimbangi program pemenuhan kebutuhan jasmani berupa bahan makan, PRM Nitikan berusaha memenuhi kebutuhan dan pembinaan rohani dengan membuat program dakwah melalui media sosial dan masjid-masjid lewat pengeras suara.

Tentu, tanpa dihadiri jamaah untuk siasati larangan berkumpul demi hindari wabah Covid-19. Menuju Gerakan Nasional Solidaritas Pangan Gerakan serupa dilakukan di Kampung Kauman. Kampung ini kumpulkan dan salurkan 300 paket sembako.

Program bekerja sama dengan Takmir Masjid Gede Kauman dan RW Kampung Kauman. Solidaritas antar masyarakat untuk mengurangi dampak langsung dari Covid-19, dan digerakkan Muhammadiyah sebagai gerakan nasional bidang sosial ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement