REPUBLIKA.CO.ID, Palembang (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap menyalurkan bantuan pangan gratis kepada masyarakat prasejahtera yang terdampak pembatasan sosial selama pandemi COVID-19.
Humas ACT Sumsel, Hening di Palembang, Sabtu (4/4) mengatakan bantuan tersebut bagian dari Program Operasi Makan Gratis untuk meredam dampak sosial ekonomi masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah. "Melalui operasi makan gratis ini kami berharap semua masyarakat Sumsel semakin tergerak membantu masyarakat lain yang membutuhkan, sebab inilah bentuk kepedulian sebagai manusia dengan saling berbagi," ujar Hening.
Makanan gratis tersebut diberikan kepada 30 orang ojek daring dan 70 orang anak-anak panti asuhan di Kota Palembang. Imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah, tidak berkumpul dan tidak bepergian demi mencegah penyebaran COVID-19 di Indonesia membuat pedangan kaki lima, ojek, pedagang makanan, hingga pengemudi angkutan umum sepi pemasukan karena berkurangnya daya beli.
ACT Sumsel berinisiatif menggandeng warung makan untuk turut serta menyediakan makanan bagi penerima manfaat sekaligus membantu pedagang itu sendiri. Salah satunya warung makan 'Bu Rojah', yang mengaku bahwa selama COVID-19 warungnya menjadi sepi dan kesulitan mengembalikan modalnya. “Biasanya kami bisa dapat Rp800.000 perhari dari dagangan, sementara saat ini keluar modal untuk beli bahan Rp700.000 tapi dapatnya Rp300.000," kata Rojah.
ACT Sumsel menargetkan bantuan pangan gratis tersebut diberikan kepada seribu orang selama pandemi COVID-19, selain itu program Operasi Sembako Gratis juga akan segera dirilis ACT di kota Palembang dan masyarakat dapat berpartisipasi dengan donasi melalui link bit.ly/SumselLawanCorona.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
