Sabtu 04 Apr 2020 12:05 WIB

IMF Siapkan 1 Triliun Dolar AS untuk Lawan Pandemi Covid-19

Lebih dari 90 negara sejauh ini telah meminta pendanaan darurat kepada IMF.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Kristalina Georgieva, Managing Director of the International Monetary Fund
Foto: AP Photo/Jens Meyer
Kristalina Georgieva, Managing Director of the International Monetary Fund

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Dana Monet Internasional (IMF) menyatakan bahwa krisis pandemi virus corona atau Covid-19 lebih parah ketimbang krisis keuangan global pada satu dekade lalu. Kepala IMF, Kristalina Georgieva mengatakan, IMF telah menyiapkan dana sebesar 1 triliun dolar AS untuk melawan Covid-19.

"Ini jauh lebih buruk daripada krisis keuangan global dan ini adalah krisis yang mengharuskan kita semua untuk bersatu," ujar Georgieva, dilansir Anadolu Agency, Sabtu (4/4).

Baca Juga

Georgieva mengatakan, perekonomian di negara berkembang sangat rentan dengan pandemi Covid-19. Dia mencatat lebih dari 90 negara sejauh ini telah meminta pendanaan darurat kepada IMF.

"Sistem kesehatan mereka sudah rapuh, dan sekarang mereka sangat terpukul secara ekonomi. IMF memberikan prioritas tinggi kepada negara-negara itu," kata Georgieva.

Direktur Jenderal Organisasi Keseahatan Internasional (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan bahwa lebih dari satu juta kasus Covid-19 telah dilaporkan kepada WHO, termasuk lebih dari 50 ribu kematian. Menurutnya, pandemi virus corona bukan hanya terkait dengan krisis kesehatan, namun juga sosial dan ekonomi.

"Pembatasan yang diberlakukan banyak negara untuk melindungi kesehatan mengambil banyak korban dari pendapatan individu dan keluarga, serta ekonomi masyarakat dan negara," ujar Ghebreyesus.

Ghebreyesus mengatakan, negara-negara harus berjuang bersama dalam melawan pandemi virus corona untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian. Dalam jangka pendek, negara harus meringankan beban warganya melalui program kesejahteraan sosial dan memastikan mereka memiliki makanan serta kebutuhan pokok lainnya.

"Untuk beberapa negara, keringanan hutang sangat penting untuk memungkinkan mereka menjaga rakyatnya dan menghindari keruntuhan ekonomi. Ini adalah area kerja sama antara WHO, IMF, dan Bank Dunia," kata Ghebreyesus.

Karena itu, menurut Ghebreyesus, membiayai respons kesehatan merupakan investasi penting. Tidak hanya dalam rangka menyelamatkan nyawa, tetapi juga dalam pemulihan sosial dan ekonomi jangka panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement