Sabtu 04 Apr 2020 00:50 WIB

Pasukan GNA Libya Bunuh 20 Milisi Haftar di Tengah Pandemi

Anggota milisi tewas dalam serangan udara.

Rep: Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
Tentara Libya di Tmur Benghazi.
Foto: al arabiya
Tentara Libya di Tmur Benghazi.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang diakui internasional mengatakan, bahwa pasukannya telah menewaskan 20 anggota milisi Jenderal Khalifa Haftaar di Sirte, Jumat (3/4) waktu setempat. Serangan ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19 meski Libya baru mencatat 10 kasus infeksi virus korona.

"Anggota milisi tewas dalam serangan udara," ujar juru bicara Operasi Burkan Al-Ghadab yang dipimpin GNA, Mustafa al-Mujie kepada Anadolu Agency.

Sejak penggulingan mendiang penguasa Muammar Gaddafi pada 2011, dua kursi kekuasaan telah muncul di Libya. Pasukan Haftar di Libya timur, didukung oleh Mesir dan Uni Emirat Arab, dan GNA di Tripoli, yang menikmati pengakuan PBB dan internasional.

GNA telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April lalu. Akibatnya lebih dari 1.000 tewas dalam kekerasan. Upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata telah dihalangi oleh pihak Haftar yang mencemooh proses tersebut.

Kasus corona di Libya dikonfrimasi dialami 10 orang. Hal itu dikatakan National Anti-Disease Center dengan pihaknya melakukan pengujian terhadap 11 sampel. PAda 24 Maret, kasus Covid-19 pertama dicatat di negara berkonflik itu.

Otoritas Libya kemudian melarang perjalanan antarkota untuk mengekang penyebaran virus. PBB telah mendesak penangguhan permusuhan di Libya untuk membantu upaya membendung wabah korona menyebar luas.

sumber : Anadolu Agency.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement