Jumat 03 Apr 2020 19:15 WIB

STMIK Nusa Mandiri Optimalkan Perkembangan Teknologi

Sejak Covid-19 mewabah, semua kelas dan prodi menerapkan metode belajar daring.

Rep: Febryan A/ Red: Irwan Kelana
Ketua STMIK Nusa Mandiri, Dr Dwiza Riana.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Ketua STMIK Nusa Mandiri, Dr Dwiza Riana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seusai dengan namanya, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri ternyata juga memanfaatkan perkembangan teknologi informatika untuk melayani mahasiswanya. Mulai dari metode belajar secara daring hingga pemberian akses internet gratis 24 jam.

Ketua STMIK Nusa Mandiri, Dr Dwiza Riana, mengatakan, pemanfaatan teknologi itu diberikan guna mengoptimalkan pelayanan dan proses belajar terhadap sekitar 6 ribu mahasiswanya yang tersebar di 5 kampus. Beberapa di antaranya adalah, pertama, menggunakan sistem informasi akademik yang transparan dan mudah diakses.

“Di dalamnya tertera jadwal kuliah mahasiswa, kartu rencana studi (KRS), kartu hasil studi (KHS), hingga data pembayaran uang kuliah. Sistem ini juga dimungkinkan untuk diakses para orang tua mahasiswa sebagai upaya pengawasan,” kata Dwiza Riana kepada Republika.co.id, Kamis (2/4).

Kedua, proses pendaftaran dengan menggunakan aplikasi di ponsel pintar. “Fasilitas ini akan memberikan kemudahan pada calon mahasiswa terlebih saat terjadi pandemi Covid-19 seperti sekarang,” ujarnya.

Ketiga, metode belajar daring. Program ini sudah diterapkan secara parsial sejak awal semester genap 2020. Namun, sejak Covid-19 mewabah di Indonesia, metode belajar jarak jauh ini mulai diterapkan di semua kelas dan semua program studi (prodi).

"Semua mata kuliah kita buat kelas online-nya. Jumlahnya sampai 685 kelas," kata Dwiza.

Keempat, pemberian akses internet 24 jam tanpa batas kuota bagi mahasiswa melalui jaringan Wi- Fi id dan penyediaan infrastruktur IT dengan PT Telekomunikasi Indonesia.

Kelima, pembayaran kuliah mahasiswa bisa dilakukan di gerai Alfa Grup dan Indomaret. “Hal ini dimungkinkan karena adanya kerja sama dengan PT Finet Indonesia,” ungkapnya.

Keenam, pembayaran kuliah dan payroll system dengan PT. Bank Mandiri (Persero) dan Bank Central Asia (BCA). “Ketujuh, penyediaan lisensi pertangkat lunak dengan PT. Microsoft Indonesia,” tuturnya.

Kedelapan, pembukaan Cisco Networking Academy di Kampus STMIK Nusa Mandiri dengan Cisco. “Kesembilan, penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi dengan LSP Informatika dalam hal mewujudkan SDM TIK yang kompeten dan berbasis okupasi dengan cakupan mahasiswa, lulusan dan dosen,” paparnya.

Berdiri tahun 2001, STMIK Nusa Mandiri kini telah mengantongi akreditasi B. Akreditasi dengan level baik sekali ini didapatkan tiga tahun silam sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan BAN-PT Nomor : 4287/SK/BAN-PT/Akred/PT/XI/2017 tanggal 7 November 2017.

STMIK Nusa Mandiri memiliki tiga  program studi. Yakni,  Program Studi Magister Ilmu Komputer (MIK) dengan akreditasi B, Program Studi Teknik Informatika (TI) dengan akreditasi B, dan Program Studi Sistem Informasi (SI) dengan status terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Adapun jumlah mahasiswa STMIK Nusa Mandiri tahun ini sekitar 6 ribu orang yang tersebar di 5 kampus. Kampus utama berada di Gedung Nusa Mandiri Tower, Jalan Jatiwaringin, Cipinang Melayu, Jakarta Timur. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement