Jumat 03 Apr 2020 18:50 WIB

Henderson Ceritakan Perkembangan Liverpool di Era Klopp

Kelebihan lain dari sang juru taktik adalah kepercayaan kepada pemain.

Rep: Frederikus bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Liverpool Juergen Klopp (kiri) memeluk kapten tim Jordan Henderson usai laga melawan Southampton di Liga Inggris.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Pelatih Liverpool Juergen Klopp (kiri) memeluk kapten tim Jordan Henderson usai laga melawan Southampton di Liga Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Kapten Liverpool, Jordan Henderson membahas perubahan mentalitas dalam timnya semenjak dilatih Juergen Klopp. Satu per satu momen besar dilalui mereka.

Kekalahan di final Liga Champions 2017/2018 sangat membekas. Setelah melewati fase tersebut, mereka terus membaik.

"Itu memberi kami tambahan bahan bakar di musim berikutnya. Kemudian apa yang kami capai di Liga (Primer Inggris) dan Liga Champions sangat fantastis," kata Henderson, dikutip dari Sky Sports, Jumat (3/4).

Selanjutnya, pada musim 2018/2019 Liverpool meraih trofi kompetisi terelit benua biru. Armada the Reds finish di posisi kedua liga domestik di bawah Manchester City.

Setelahnya, kemenangan demi kemenangan diraih Merseyde Merah. Sebelum kompetisi terhenti, pemilik Stadion Anfield meraih trofi Piala Super Eropa, Piala Dunia antar club, dan memimpin klasemen sementara Liga Inggris. 

Menurut Henderson apa yang terjadi bukan kebetulan. Dalam beberapa tahun terakhir, Liverpool terus berkembang.

Terutama pascakedatangan Klopp ke kamar ganti tim tersebut. "Saya ingat ketika pertama kali dia datang, dia mengatakan jangan pernah mengubah mentalitas dalam pertandingan," tutur Henderson menirukan ucapan Klopp pada mereka.

Kelebihan lain dari sang juru taktik adalah kepercayaan kepada pemain. Menurut Henderson, Klopp selalu memiliki keyakinan yang sama pada setiap jugador the Reds.

Bahkan pemain muda sekalipun. Itu membuat atmosfer kamar ganti Merseyde Merah terasa positif.

Liverpool butuh dua kemenangan lagi untuk memastikan diri menjadi jawara liga domestik musim ini. Sebuah penantian panjang selama 30 tahun.

Namun kompetisi rehat sejenak. Belum diketahui akan berlanjut. Demi kepentingan bersama, Henderson meminta semua pihak menunggu keputusan dari pihak berwenang.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, tetapi harus tetap berpikir positif, mendengarkan pemerintah dan mendukung tim kesehatan. Semoga kembali normal semuanya," ujar gelandang 29 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement