Jumat 03 Apr 2020 17:47 WIB

Kelurahan di Bogor Mulai Bentuk RW Siaga Corona

Kota Bogor akan melaksanakan Pembatasan Sosial Skala Besar.

Rep: Nugroho Habibi / Red: Agus Yulianto
Petugas menutup pintu gerbang masuk di Masjid Raya, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/4/2020). Masjid tersebut untuk sementara tidak menyelenggarakan salat Jumat dan salat wajib berjamaah sebagai upaya pencegahan dan penyebaran wabah virus Corona (COVID-19)
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas menutup pintu gerbang masuk di Masjid Raya, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/4/2020). Masjid tersebut untuk sementara tidak menyelenggarakan salat Jumat dan salat wajib berjamaah sebagai upaya pencegahan dan penyebaran wabah virus Corona (COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor mulai menggencarkan pembatasan sosial skala besar (PSSB) dengan membentuk RW Siaga Corona. Salah satu kelurahan yang mulai membentuk PSSB yakni Kelurahan Empang.

Lurah Empang Harry Cahyadi mengatakan, telah mengundang semua RW untuk mempersiapkan RW Siaga Corona. Empang yang memiliki 20 RW, telah mempersiapkan program tersebut sekaligus mengeduksi pencegahan dan antisipasi penyebaran corona, sekaligus juga penanganan ketika ada warga yang dalam status orang dalam pemantauan (ODP).

"Karantina wilayah parsial (KWP) ini lebih mengaktifkan RW untuk melindungi penyebaran virus Corona," ujar Harry, Jumat (3/4).

Harry mengungkapkan, pembentukan RW Siaga Corona bertujuan memberikan sosialisasi kepada warga. Kemudian, melakukan pencegahan dan menerapkan physical distancing dengan jarak minimal 1 meter antar warga.

"RW Siaga juga menekankan agar pembatasan kegiatan yang berpotensi mengundang massa," kata dia.

Selin itu, pihaknya juga mempersiapkan ruas jalan alternatif di Kelurahan Empang yang akan ditutup aksesnya. Dengan demikian, warga Empang dan warga lainnya dapat mengetahui jalur yang nantinya ditutup.

"PHBS minimal di wilayah, intinya RW Siaga Corona membatasi gerak dari masyarakat dan sekaligus memonitoring warga yang keluar atau warga pendatang dengan menutup bebarap akses jalan," ucapnya.

Dia mengungkapkan, Empang masih banyak jalan kecil atau jalan tikus. Dengan pembahasan tersebut, dia mengatakan, warga dapat ikut memantau dijalan kecil sekalipun. 

Harry menyatakan, langkah itu sebagi antisipasi. Sebab, dia mengatakan, ingin tetap menjaga kelurahan empang agar tak terinfeksi Corona.

"Alhamdulillah kini belum ada yang dinyatakan PDP (pasein dalam pengawasan). Karena itu, kita himbau warga jangan dulu berpergian jika tidak ada kepentingan, yang mau masuk (warga pendatang,red) apa kepentingannya ditanya untuk mengantisipasi, agar tidak menjadi penyebaran virus," ujarnya.

Camat Bogor Selatan, Hidayatullah mengatakan, saat ini semua RW memiliki peran yang sangat penting bagi pencegahan penyebaran virus Corona, di masing-masing wilayah, salah satunya dengan pembatasan pergerakan. Dia meminta, semua RW, tokoh masyarakat, orang berpengaruh dapat berperan dalam melindungi masyarakat.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyebut, kebijakan itu dilakukan sesuai arahan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk pencegahan Corona.  Dia juga telah meminta para Camat dan Lurah se-Kota Bogor agar segera membentuk RW Siaga Corona.

“Kota Bogor akan melaksanakan Pembatasan Sosial Skala Besar, adapun implementasinya berupa pengelolaan area pencegahan penyebaran Covid-19 dan memberdayakan potensi masyarakat dengan membentuk RW Siaga Corona,” ujar Dedie.

Karena itu, kata dia, lurah dan camat diharapkan bisa membatasi pergerakan keluar masuk warga, termasuk memonitor tamu dan orang-orang yang tidak berkepentingan berada di wilayahnya masing-masing. "Wilayah masing-masing agar menggiatkan kembali Siskamling dan membentuk RW Peduli Corona yang ditandai dengan spanduk,” katanya.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menjelaskan, pembentukan RW Siaga Corona telah menjadi kesempatan bersama. Karena itu, dia meminta, agar program itu dapat segera diberlakukan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement