Jumat 03 Apr 2020 17:09 WIB

Iannone Dihukum 18 Bulan, Biaggi Pertanyakan FIM

Biaggi berharap masalah ini bisa segera diselesaikan.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Akbar
Max Biaggi
Foto: rottentomatoes.com
Max Biaggi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Max Biaggi jadi sosok terbaru di dalam organisasi Aprilia yang mempertanyakan larangan balapan selama 18 bulan di MotoGP terhadap Andrea Iannone oleh FIM.

Tes urin rutis yang dilakukan akhir November lalu saat Grand Prix Malaysia ditemukan zat Drostanolone, sejenis steroid, sehingga pembalap asal Italia itu dihukum, karena sampel yang ditemukan positif.

Kuasa hukum Iannone berargumen bahwa zat itu berada dari daging yang terkontaminasi. Pembalap dan tim mengklaim bahwa Iannone tak sengaja mengonsumsi zat tersebut, yang kemudian diterima oleh Pengadilan Disiplin FIM selama pengambilan keputusan. Namun, FIM belum memberikan komentar terkait dengan putusan Pengadilan Disiplin itu.

''Bagi atlet manapun yang menerima hukuman seperti ini, itu bukan hanya tak menyenangkan, tapi juga demotivasi, itu menjatuhkan Anda, mengambil semua hasrat Anda untuk melakukan apapun,'' ujar Biaggi, dikutip dari Crash, Jumat (3/4).

Menurutnya, seorang atlet mempersiapkan dirinya setiap hari, tahap demi tahap, untuk menjaga kondisi fisiknya. Sehingga ia berharap masalah ini bisa segera diselesaikan.

Presiden FIM Jorge Viegas menilai, perlu ada klarifikasi dari lembaga seperti Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS). Sebab, ada kemungkinan banding ke CAS, untuk bisa lolos dari hukuman. Ada juga lembaga lain yang bisa ditempu oleh Iannone, yaitu Agensi Anti-Doping Dunia (WADA).

''Ada kesadaran bahwa itu tidak ada niat. Bagaimanapun juga, dia telah dihukum. Itu seperti kontradiksi, bukan sesuatu yang jelas,'' ujar Viegas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement