Jumat 03 Apr 2020 14:55 WIB

Dileburkan, Lalu Bagaimana Nasib Garuda Tauberes?

Garuda Tauberes dinilai masih sesuai untuk kelangsungan bisnis perusahaan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra memastikan akan melebur anak usahanya yang tidak produktif. Irfan memastikan hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra memastikan akan melebur anak usahanya yang tidak produktif. Irfan memastikan hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra memastikan akan melebur anak usahanya yang tidak produktif. Irfan memastikan hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. 

“Jumlahnya ada enam cucu perusahaan (yang dileburkan),” kata Irfan dalam video conference bersama Menteri BUMN, Jumat (3/4). 

Baca Juga

Hal tersebut menurutnya menjadi bagian dari upaya Garuda setelah menerima arahan Kementerian BUMN berkaitan dengan pengelolaan baik anak atau cucu perusahaan. Untuk melebur enam anak usaha tersebut, Irfan memastikan sudah melakukan beberapa kajian

“Hari ini kita melakukan rasionalisasi terhadap anak cucu perusahaan, salah satunya Garuda Tauberes,” ujar Irfan. 

Dia menegaskan, untuk selanjutnya Garuda akan lebih fokus kepada bisnis intinya. Irfan memastikan dengan melebur enam anak cucu Garuda merupakan tahapan awal yang akan dilakukan sebagai langkah dari rasionalisasi dan efisiensi. 

"Garuda Tauberes itu akan kita masukan ke dalam PT Garuda Indonesia," kata Irfan.

Irfan menjelaskan potensi yang masih ada di dalam Garuda Tauberes akan dimanfaatkan. Terlebih, Garuda Tauberes berbasis aplikasi yang menurut Irfan masih sesuai untuk kelangsungan bisnis Garuda. 

"Kita berharap dengan adanya aplikasi ini memudahkan interaksi bisnis kargo kita dengan para pelanggan yang kita miliki saat ini," tutur Irfan. 

Irfan menilai aplikasi Garuda Tauberes setelah dilebur dengan PT Garuda Indonesia dapat digunakn di area kargo. Dengan begitu, menurutnya hal rersebut dapat dimaksimalkan tanpa menutup usaha baru. 

"Kita juga perhatikan anak cucu usaha punya kerja sama promosi yang sedang berlangsung. Kita pastikan akan terus berjalan sehingga akhirnya tidak ada yang perlu dirugikan," ungkap Irfan.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan langkah untuk melakukan rasionalisasi anak cucu perusahaan merupakan rencana sejak lama dilakukan. Erick menegaskan, hal tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan kondisi pandemi virus corona atau Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement