Jumat 03 Apr 2020 15:22 WIB

Sebab Turun Ayat Soal Bertakwa dengan Kadar Kesanggupan

Allah menurunkan keringanan kepada kaum Muslimin.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Sebab Turun Ayat Soal Bertakwa dengan Kadar Kesanggupan. Foto: Membaca Alquran (ilustrasi)
Foto: Muhammad Rizki Triyana (Republika TV)
Sebab Turun Ayat Soal Bertakwa dengan Kadar Kesanggupan. Foto: Membaca Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Agama Islam merupakan agama yang diturunkan kepada manusia agar selalu menjadi manusia yang berpikir dan pasrah dalam keimanan. Untuk itulah, Islam tidak menganjurkan seorang hamba untuk terlalu condong ke arah dunia seluruhnya dibanding akhirat.

Namun demikian, tak sedikit juga manusia yang mencondongkan dirinya dalam ‘beribadah’ namun dengan kadar yang keterlaluan. Dalam buku Asbabun Nuzul karya Imam As-Suyuthi dijelaskan, Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Sa’id bin Jubair, dia mengatakan: “Tatkala turun ayat ‘bertakwalah kalian dengan sebenar-benar takwa’, maka hal itu bukan berarti untuk memberatkan manusia.

Baca Juga

Dia menjelaskan, pada zaman Rasulullah banyak umat Muslim yang melakukan ritual ibadah hingga membuat kaki mereka sendiri bengkak-bengkak dan juga wajah yang memar. Maka untuk merespons ini, Allah menurunkan keringanan kepada kaum Muslimin sebagaimana yang diabadikan dalam Alquran.

Kisah inilah yang kemudian melatar-belakangi turunnya Surah At-Taghabun ayat 16 berbunyi: 

فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ مَا ٱسْتَطَعْتُمْ وَٱسْمَعُوا۟ وَأَطِيعُوا۟ وَأَنفِقُوا۟ خَيْرًا لِّأَنفُسِكُمْ ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

 “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut (kadar) kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah. Dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung,”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement