Jumat 03 Apr 2020 09:25 WIB

Tangkal Sebaran Corona, Kagama Sumut Bagikan Hand Sanitizer

Kagama Sumut bagikan 2.000 botol hand sanitizer produksi sendiri.

Kagama Sumut memproduksi dan membagikan membagikan 2.000 botol hand sanitizer ke masyarakat.
Foto: ist
Kagama Sumut memproduksi dan membagikan membagikan 2.000 botol hand sanitizer ke masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona, Pengurus Daerah (Pengda) Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) Sumatera Utara memproduksi sekitar 2000 botol hand sanitizer untuk dibagikan kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan hand sanitizer, terutama bagi buruh harian lepas atau pedagang kecil yang sampai hari ini masih harus bekerja di luar rumah mencari nafkah untuk keluarga di tengah pandemi virus corona ini.

“Kami membagikan 2.000 botol hand sanitizer yang kami produksi sendiri dan melakukan penyemprotan disinfektan rumah ibadah dan beberapa fasilitas umum lainnya, seperti masjid, gereja, terminal bus, stasiun kereta api dan beberapa sekolah,'' kata Ketua Pengda Kagama Kota Medan, Rizal Arjuna dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (3/4).

Rizal dan anggota Kagama lainnya membuat gerakan dengan tajuk Bulaksumur Care. Gerakan ini dicanangkan untuk membantu masyarakat menangkal penyebaran virus corona.

Ada beberapa titik pembagian hand sanitizer yang dilakukan mulai dari hari Senin (30/3) hingga Sabtu (4/4) besok. “Gerakan ini dilakukan atas kerjasama dengan Pemerintah Daerah Sumut, BUMN serta donasi dari Pelindo I, Pertamina hingga dari internal KAGAMA,'' ujarnya.

 

photo
Kagama Sumut memproduksi dan membagikan membagikan 2.000 botol hand sanitizer ke masyarakat. - (ist)

Sementara Ketua KAGAMA Sumut, Hamied Wijaya, mengajak seluruh elemen masyarakat agar bahu membahu untuk membantu sesama di situasi seperti sekarang ini. Kekhawatiran Hamied akan dampak buruk pandemi virus corona ini terhadap masyarakat yang kurang beruntung yang tidak dapat berdiam di rumah seperti anjuran pemerintah karena harus bekerja mencari nafkah.

''Sudah saatnya membuat gerakan atau aksi nyata dalam menangkal virus ini, jangan lagi fokus terhadap berita, info yang ditambah dengan bumbu-bumbu politik,'' kata Hamied. ''Banyak masyarakat menengah kebawah yang membutuhkan bantuan.”

''Ayolah kita mulai berpikir apa saja yang bisa kita bantu, sedikit saja sudah cukup untuk mengurangi beban untuk saudara kita yang membutuhkan,'' ungkap alumnus Psikologi UGM ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement