Kamis 02 Apr 2020 22:45 WIB

Tekan Covid-19, Gubernur DIY Siapkan Dua Tempat Karantina

Salah satu disiapkan untuk tempat karantina adalah Gedung Wisma Haji Yogyakarta.

Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyiapkan dua tempat karantina untuk menekan potensi penularan Covid-19 di daerahnya. Dua tempat yang disiapkan itu adalah Gedung Pusdiklat Kemendagri Yogyakarta dan Gedung Wisma Haji Yogyakarta.

"(Gedung) Diklat, Wisma Haji dan sebagainya bisa kita gunakan," kata Sultan di Gedong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (2/4).

Selain Gedung Diklat Kemendagri dan Wisma Haji, menurut Sultan, sejumlah pemilik hotel di DIY juga telah menyampaikan tawaran untuk menggunakan hotel yang dimiliki untuk karantina.

"Yang punya hotel juga sudah berkomunikasi karena daripada hotel tutup kan bisa juga hotel itu digunakan untuk tinggal untuk karantina," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menyebutkan Gedung Diklat Kemendagri Yogyakarta memiliki kapasitas 150 orang, sedangkan Wisma Haji Yogyakarta mampu menampung 300 orang.

Terhadap dua gedung itu, menurut Aji, Dinkes DIY telah melakukan survei dan hasilnya memenuhi syarat.

"Jadi salah satu di antara itu dipakai untuk khusus para tenaga medis dan yang satunya nanti siapa yang kita perlukan untuk dikarantina," kata dia.

Selain diperuntukkan bagi tenaga medis, menurut dia, tempat karantina itu memungkinkan untuk para pemudik yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

"Kalau memang nanti kamiputuskan diperlukan (untuk pemudik) ya nanti kita lakukan. Tapi sekarang ini ODP masih kamiminta untuk isolasi diri (14 hari) di rumah," kata Aji.

Total ODP di DIY hingga Kamis (2/4) mencapai 2.225 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa terkait dengan Covid-19 (dengan swab) tercatat 285 orang.

Dari jumlah PDP tersebut, 72 orang dinyatakan negatif corona, 29 orang positif di mana sembuh tiga orang, meninggal tiga orang, sedangkan yang masih menunggu hasil 183 orang di mana 10 di antaranya telah meninggal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement