Kamis 02 Apr 2020 20:48 WIB

Ribuan Jamaah Tabligh India Berisiko Positif Covid-19

.

Rep: Putra M Akbar, Muhyiddin/ Red: Yogi Ardhi

Paramedis India memeriksa nama jamaah yang mengenakan masker sebelum diberangkatkan menuju fasilitas karantina saat terjadinya wabah virus Corona di daerah Nizamuddin, New Delhi, India, Selasa, (31/3). Polisi telah menutup daerah itu setelah beberapa orang yang menghadiri sebuah sidang Islam awal bulan itu dinyatakan positif Covid-19 (FOTO : Manish Swarup/AP)

Seorang sopir bus mengenakan alat pelindung menunggu untuk mengangkut jamaah Muslim ke fasilitas karantina saat terjadinya wabah virus Corona di daerah Nizamuddin, New Delhi, India, Selasa, (31/3). Polisi telah menutup daerah itu setelah beberapa orang yang menghadiri sebuah sidang Islam awal bulan itu dinyatakan positif Covid-19 (FOTO : Manish Swarup/AP)

Petugas pemadam kebakaran Delhi memberikan disinfektan pada tempat yang telah dihadiri jamaah sidang Islam yang dinyatakan positif virus Corona di Nizamuddin, New Delhi, India, Kamis (2/4). Polisi New Delhi telah mengajukan seorang tersangka terhadap ulama sekte agama Islam yang mengorganisir pertemuan bulan lalu karena telah melanggar langkah keamanan COVID-19 seperti jarak sosial (FOTO : Manish Swarup/AP)

Jamaah menunggu di bus untuk dibawa ke ke fasilitas karantina saat terjadinya wabah virus Corona di daerah Nizamuddin, New Delhi, India, Selasa, (31/3). Polisi telah menutup daerah itu setelah beberapa orang yang menghadiri sebuah sidang Islam awal bulan itu dinyatakan positif Covid-19 (FOTO : Manish Swarup/AP)

Petugas pemadam kebakaran Delhi memberikan disinfektan pada tempat yang telah dihadiri jamaah sidang Islam yang dinyatakan positif virus Corona di Nizamuddin, New Delhi, India, Kamis (2/4). Polisi New Delhi telah mengajukan seorang tersangka terhadap ulama sekte agama Islam yang mengorganisir pertemuan bulan lalu karena telah melanggar langkah keamanan COVID-19 seperti jarak sosial (FOTO : Manish Swarup/AP)

Petugas pemadam kebakaran Delhi memberikan disinfektan pada tempat yang telah dihadiri jamaah sidang Islam yang dinyatakan positif virus Corona di Nizamuddin, New Delhi, India, Kamis (2/4). Polisi New Delhi telah mengajukan seorang tersangka terhadap ulama sekte agama Islam yang mengorganisir pertemuan bulan lalu karena telah melanggar langkah keamanan COVID-19 seperti jarak sosial (FOTO : Manish Swarup/AP)

Jamaah yang menghadiri sidang Islam menaiki bus untuk berangkat menuju rumah sakit dan pusat karantina di Nizamuddin, New Delhi, India, Selasa (31/3). Lebih dari 1 (FOTO : RAJAT GUPTA/EPA-EFE)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India mengidentifikasi sebanyak 7.688 warga India dan 1.306 warga asing berisiko terjangkit Covid-19 setelah mengikuti kegiatan Jamaah Tabligh yang digelar di Masjid Nizamuddin, New Delhi pada bulan lalu. Hampir 9.000 jamaah tersebut perlu dikarantina untuk mencegah penyebaran virus Corona di India.

"Sedikitnya 7.600 orang India dan 1.300 orang asing telah diidentifikasi memiliki hubungan dengan sebuah kelompok Islam yang mengorganisasi sebuah kegiatan keagamaan di Delhi bulan lalu," ujar Kementerian Dalam Negeri India dikutip dari NDTV, Kamis (2/4).

Sebanyak 23 negara bagian dan empat wilayah persatuan di India telah bekerja sepanjang waktu untuk mengidentifikasi 1.306 warga asing tersebut. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kementerian Dalam Negeri India pada Rabu (1/4) kemarin, sebanyak 1.051 Jamaah Tabligh telah dikarantina, 21 dinyatakan positif corona, dan dua orang meninggal dunia.

sumber : EPA-EFE, AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement