Dampak Terlalu Lama di Ruang Ber-AC Saat Puasa

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda

Kamis 02 Apr 2020 19:45 WIB

Beragam pendingin ruangan (AC) yang tersedia di pasaran. Berlama-lama di ruangan ber-AC saat berpuasa bisa mendatangkan gangguan kesehatan. Foto: Republika/Darmawan Beragam pendingin ruangan (AC) yang tersedia di pasaran. Berlama-lama di ruangan ber-AC saat berpuasa bisa mendatangkan gangguan kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ramadhan tahun ini akan terasa berbeda bagi Muslim di berbagai belahan dunia. Hingga Kamis (2/4) pukul 19.30 WIB, sudah 203 negara terdampak pandemi Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona tipe baru.

Sebagian besar warga dunia pun terkunci pergerakannya. Mereka harus bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah, seperti warga Indonesia.

Baca Juga

Berpuasa saat status darurat kesehatan masih berlaku, orang tentu akan mencari tempat paling nyaman di rumah. Apalagi, Ramadhan 2020 datang bertepatan dengan berakhirnya musim hujan. Ruangan berpendingin udara (AC) niscaya akan menjadi favorit seisi rumah.

Namun, adakah dampak buruknya bagi kesehatan? Dokter spesialias penyakit dalam, dr Rudi Kurniawan SpPD, menjelaskan bahwa pendingin ruangan bisa memicu beberapa penyakit, seperti masalah pernapasan dan tenggorokan kering yang memungkinkan seseorang menjadi lebih sering merasa haus.

“Kalau terlalu lama di ruangan ber-AC, saluran pernapasan bisa terganggu, tenggorokan juga bisa terasa lebih kering," kata Rudi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (2/4).

Selain itu, paparan AC juga bisa memicu kulit kering. Hal itu terjadi lantaran prinsip kerja AC adalah menurunkan kelembapan udara, yang kemudian bisa mengurangi kelembapan kulit.

"Apalagi kalau punya alergi, itu bisa sering kambuh kalau keseringan di tempat ber-AC,” jelasnya.

Sebagai solusi, Rudi menganjurkan agar orang yang berpuasa menyempatkan diri keluar dari ruangan berpendingin udara selama satu atau dua jam. Nikmatilah udara alami.

"Sempatkan keluar beberapa saat, hirup udara alami, sekitar satu atau dua jam," kata Rudi.

Bagaimana jika tidak memungkinkan? Alternatifnya, menurut Rudi, coba atur kelembapan udara yang dihasilkan AC.

Rudi juga mengingatkan pentingnya menjaga hidrasi tubuh saat berpuasa. AC menyerap banyak uap air, karena itu ketika sahur dan berbuka pastikan minum air putih yang cukup. Ia merekomendasikan agar mengonsumsi dua gelas air putih saat sahur, dua gelas saat berbuka, dan empat gelas di malam hari.

"Pas sahur atau buka puasa itu jangan hanya mikirin makanannya aja, tapi juga pastikan minum air yang cukup," ujar Rudi.