Kamis 02 Apr 2020 18:37 WIB

Dampak Covid-19, 900.000 Posisi Pekerjaan Lenyap di Spanyol

Angka pengangguran di Spanyol naik menjadi 3,5 juta hingga Maret.

Spanyol telah kehilangan hampir 900.000 posisi pekerjaan sejak karantina wilayah mulai diterapkan sejak pertengahan Maret lalu (Foto: ilustrasi Covid-19 Spanyol)
Foto: EPA/MADRID REGIONAL PRESIDENCY
Spanyol telah kehilangan hampir 900.000 posisi pekerjaan sejak karantina wilayah mulai diterapkan sejak pertengahan Maret lalu (Foto: ilustrasi Covid-19 Spanyol)

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol telah kehilangan hampir 900.000 posisi pekerjaan sejak karantina wilayah mulai diterapkan sejak pertengahan Maret lalu. Dari jumlah tersebut, setengahnya bersifat sementara.

Jumlah orang yang secara resmi terdaftar sebagai pengangguran di Spanyol naik menjadi 3,5 juta pada Maret, level tertinggi sejak April 2017. Data itu belum mencakup semuanya karena tidak semua pekerja secara resmi mendaftar sebagai penganggur.

Baca Juga

Baik data jaminan sosial maupun data pengangguran tidak memasukkan PHK sementara yang disebut "ERTE", di mana perusahaan-perusahaan yang menghadapi kesulitan keuangan untuk sementara waktu dapat menangguhkan kontrak pekerja. Banyak perusahaan, termasuk pabrik mobil dan usaha besar lainnya, telah menerapkan langkah-langkah PHK sementara selama beberapa minggu terakhir.

"Itu merupakan masalah besar dan tantangan ganda yang kita hadapi untuk memerangi epidemi dan untuk mencegah kegiatan ekonomi runtuh. Kita harus bekerja untuk meluncurkan kembali perekonomian begitu kita dapat mengendalikan epidemi," kata Menteri Transportasi, Jose Luis Abalos, kepada radio RNE, mengutip reuters, Kamis (2/4).

Maret biasanya merupakan bulan yang baik untuk bekerja di Spanyol karena menandai dimulainya musim liburan, dengan banyak pekerja sementara mencari pekerjaan khususnya di sektor perhotelan. Namun hotel, restoran dan bar saat ini ditutup karena karantina akibat wabah corona.

Spanyol memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia dari Covid-19 setelah Italia. Spanyol telah melarang semua kegiatan penting sejak 14 Maret. Negara itu pada pekan ini semakin memperketat penguncian dengan larangan terhadap semua orang kecuali pekerja penting yang meninggalkan rumah untuk pergi bekerja.

Data menunjukkan 898.822 orang Spanyol kini telah kehilangan pekerjaan sejak dimulainya karantina, termasuk sekitar 550.000 pekerja sementara.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement