Kamis 02 Apr 2020 17:22 WIB

Rumah Zakat Dukung Upaya Pemerintah Atasi Corona

Rumah Zakat melakukan berbagai upaya mulai dari edukasi PHBS hingga penyemprotan.

Rumah Zakat bantu pemerintah menangani pandemi corona yang terjadi di Tanah Air.
Foto: Rumah Zakat
Rumah Zakat bantu pemerintah menangani pandemi corona yang terjadi di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Melalui campaign ‘Bersama Hadapi Corona’ Rumah Zakat berupaya bersama pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan berbagai macam aksi. Dimulai dari edukasi PHBS di seluruh desa binaan, melakukan penyemprotan disinfektan di fasilitas umum seperti masjid, gereja, pemukiman warga, halte bis, perkantoran dan tempat umum lainnya di 730 titik di 23 provinsi.

Rumah Zakat juga melakukan penggalangan dana untuk membantu tim medis dalam

Baca Juga

memperoleh APD (Alat pelindung Diri) yang layak, mensupport para petugas medis dengan

memberikan bnatuan makanan bergizi. Tak hanya itu Rumah Zakat berupaya membantu

masyarakat yang terkena dampak ekonomi akibat mewabahnya COVID 19 ini.

“Covid 19 ini tak hanya berdampak pada kesehatan melainkan juga pada ekonomi masyarakat,

oleh karena itu untuk membantu masayarakat yang terdampak secara ekonomi kita meluncurkan

beberapa program yaitu Program Bingkisan Keluarga Pra sejahtera dan berbagi makanan

keluarga” ujar Murni Chief Program Officer Rumah Zakat.

Bingkisan Keluarga Pra Sejahtera merupakan bantuan berupa sembako untuk masyarakat yang penghasilannya berkurang akibat COVID 19 sedangkan berbagi makanan keluarga merupakan

paket makanan siap santap yang akan didistribusikan di 33 provinsi. Mekanismenya, Rumah

Zakat memesan paket makanan di warung nasi yang penjualan menurun, untuk kemudian

didistribusikan kepada keluarga yang penghasilannya berkurang drastis di masa wabah corona

ini. Pengiriman makanan pun dilakukan dengan memesan ojek online.

“Program ini bertujuan untuk membantu para pekerja informal seperti pemilik warung nasi, supir

ojek online, buruh harian, pedagang keliling, dan lainnya yang kesulitan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari karena minimnya pemasukan. Jadi dari satu program, langsung ada 3

pihak yang terbantu yakni pemilik warung nasi, supir ojek, dan juga pekerja informal lainnya.

Semoga program ini dapat membantu meringankan beban mereka,” ujar Chief Program Officer

Murni Alit Baginda, dalam siaran persnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement