Kamis 02 Apr 2020 16:00 WIB

Jadwal Balap tak Jelas, Tim McLaren F1 Potong Gaji Pembalap

Sainz dan Norris setuju dengan kebijakan tersebut.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pembalap McLaren Carlos Sainz
Foto: EPA-EFE/SCOTT BARBOUR
Pembalap McLaren Carlos Sainz

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- McLaren adalah tim Formula Satu (F1) pertama yang merumahkan stafnya sementara waktu selama krisis virus corona. McLaren juga memotong gaji pegawai yang masih dipekerjakan serta dua pembalapnya, Carlos Sainz dan Lando Norris. 

Sainz dan Norris setuju dengan kebijakan tersebut. F1 tengah mendiskusikan langkah terbaik untuk melindungi keselamatan tim serta dampaknya terhadap finansial mereka di tengah ketidakpastian kapan balapan akan dimulai. 

McLaren memilih memulai sebagai tim pertama yang mengambil keputusan merumahkan sementara beberapa stafnya dan memotong gaji dua pembalapnya. McLaren tak menyebutkan berapa jumlah staf yang dirumahkan. Saat ini prosesnya sedang berlangsung.

"Grup McLaren untuk sementara waktu meninggalkan sejumlah karyawan sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya yang lebih luas karena dampak pandemi Covid-19 pada bisnisnya," kata juru bicara McLaren dilansir dari Crash, Kamis (2/4).

McLaren beralasan, keputusan tersebut diambil karena perusahaan akan lebih fokus melindungi perusahaan dalam jangka pendek. Harapannya setelah semuanya kembali normal, para pekerja dapat kembali bekerja.

Langkah tersebut juga sebagai respons McLaren terhadap kebijakan pemerintah Inggris yang mengumumkan akan membayar 80 persen gaji pekerja selama tiga bulan ke depan. 

Sejauh ini belum ada tim F1 Inggris lainya yang meniru langkah McLaren. Beberapa tim memilih ikut membantu dalam penanganan virus corona seperti memproduksi peralatan medis.

Belum jelas kapan balapan pembuka musim ini akan digelar setelah GP Azerbaijan  ditunda. GP Kanada pada 15 Juni mendatang bisa jadi kalender pembuka. Namun jika pandemi ini belum berakhir maka kemungkinan perlombaan akan kembali diundur. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement