Kamis 02 Apr 2020 14:25 WIB

Ribuan Dokter Uni Eropa Desak Evakuasi Pengungsi dari Yunani

Dokter dari seluruh Eropa mendukung evakuasi pengungsi di tengah pandemi corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pengungsi Yunani, ilustrasi
Foto: AFP Photo/Louisa Gouliamaki
Pengungsi Yunani, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Lebih dari 5.000 dokter dari seluruh Eropa mendukung inisiatif #SOSMoria untuk mengevakuasi para pengungsi dari kamp Moria yang telah penuh sesak, di tengah krisis pandemi virus corona. Kamp Moria yang terletak di Pulau Lesvos, Yunani telah menuai kritik karena dinilai tidak manusiawi dalam menangani pengungsi.

"Sebagai dokter di Eropa, kami menyerukan para pemimpin pemerintah kami dan Uni Eropa untuk segera membawa para pengungsi ke tempat yang aman," ujar inisiatif itu, dilansir Anadolu Agency, Kamis (2/4).

Baca Juga

Gagasan inisiatif itu datang dari dokter Belanda yakni Steven Van Der Fieffer dan Sane van der Koi. Mereka melayani bantuan kesehatan untuk para pengungsi di kamp Moria yang sangat padat dan tidak layak.

Van Der Fieffer memperingatkan bahwa ribuan pengungsi akan tewas jika mereka tidak segera dievakuasi dari kamp Moria. Para dokter telah memberikan peringatan kepada para pengungsi di kamp tersebut untuk menjaga jarak satu sama lain. Langkah itu sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona di antara para pengungsi.

Lebih dari 20 ribu pengungsi tinggal di kamp Moria. Padahal, kamp itu dirancang untuk menampung 3.000 pengungsi. Selain itu, mereka memiliki akses air bersih yang sanga terbatas. Para dokter memperingatkan bahwa, kamp tersebut merupakan tempat yang ideal bagi virus untuk berkembang biak.

Dokter menyatakan bahwa Eropa tidak boleh mengabaikan situasi di kamp-kamp pengungsian di Yunani. Hal itu untuk menghindari eskalasi mencana medis bagi para pengungsi dan juga seluruh Uni Eropa.

Sementara itu, para aktivis Jerman telah bekerja sama mengumpulkan dana untuk mengevakuasi para pengungsi dan pekerja migran yang tinggal di kamp-kamp pengungsian di Yunani. Rencananya, mereka akan mengevakuasi pengungsi dan pekerja migran ke Berlin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement