Kamis 02 Apr 2020 14:13 WIB

Pusat Didesak Izinkan IPB Uji Tes Swab Corona

IPB mengklaim telah memiliki tenaga ahli yang mumpuni untuk melakukan uji swab.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Bilal Ramadhan
Kampus IPB University, Bogor.
Foto: ANTARA
Kampus IPB University, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor mendesak agar pemerintah pusat memberikan izin sejumlah laboratorium di Bogor untuk melakukan uji tes swab virus corona. Demikian, Kota Bogor dapat melakukan deteksi dini dan dapat segera melakukan penelusuran dan isolasi.

Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, mengeluhkan banyaknya tes swab di Kota Bogor yang belum keluar hasilnya. Padahal, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia sudah mencapai 11 orang tetapi masih menunggu hasil tes swab positif tidaknya.

Jika hal tersebut tersus dibiarkan, Atang mengatakan, pemeritah daerah akan kesulitan untuk mengambil langkah cepat. Apalagi, kata dia, Jabodetabek telah menjadi episentrum persebaran Covid-19.

“Kalau hanya mengandalkan Balitbangkes, kita tidak bisa gerak cepat. Banyak ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP Corona di Kota Bogor yang belum keluar hasil uji swab nya. Bahkan beberapa diantaranya sudah meninggal beberapa hari yang lalu," kata Atang, Kamis (2/4).

Sebagai solusinya, Atang menyarankan agar Kemenkes segera memberikan ijin kepada Laboratorium yang sudah ada untuk Uji Covid-19. Adapun laboratorium yang diajukan yakni laboratorium IPB University dan laboratorium Kementrian Pertanian (Kementan) di Bogor.

“Dari hasil diskusi Forkopimda Kota Bogor kemarin, laboratorium IPB siap dan bersedia untuk ditunjuk sebagai laboratorium penguji. Selain IPB, saya juga dengar bahwa Laboratorium Veteriner Kementan juga punya kemampuan uji Real Time PCR (Polymerase Chain Reaction) dan BSL (Biosafety Level) 3. Artinya, Kemenkes tinggal assesment dan segera terbitkan ijin setelah memenuhi syarat," tegas Atang.

Atang mencontohkan, Institute Of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah dipergunakan untuk uji swab. Demikian, area Surabaya dan sekitarnya tak perlu menunggu lama untuk mengirim sampel dan hasilnya juga lebih cepat didapatkan.

"Laboratorium IPB ataupun laboratorium lain yang punya kemampuan sama bisa membantu sehingga Jabodetabek sebagai epicentrum Covid-19 di Indonesia bisa lebih cepat ditangani”, pungkas Atang.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengakui lambatnya hasil tes swab yang dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Lambatnya pemeriksaan tersebut menjadi kendala Pemkot Bogor untuk melakukan langkah tindaklanjut penaganan Covid-19.

Dedie mengakui, kelambatan tersebut lantaran kian banyaknya virus transport media (VTM) yang dikirim ke Litbangkes. Karena itu, Dedie menyatakan, telah mendorong laboratorium IPB sebagai tempat uji VTM Covid-19 dengan tes swab.

VTM merupakan media pembawa sampel swab atau hasil usapan saluran pernapasan. VTM berguna menjaga agar spesimen dalam kondisi aman, tidak terkontaminasi saat proses pengepakan dan pengiriman untuk diperiksa di laboratorium.

"Kita sudah dorong sejak minggu yang lalu, agar bisa memanfaatkan laboratorium IPB sebagai laboratorium untuk memproses VTM ini agar lebih cepat orang bisa diketahui negatif dan positif dari swab test," kata Dedie.

Bersama IPB, Dedie menyatakan, telah mengajukan surat permohonan ke Laboratorium Kesehatan (Labkesda) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Dedie menyatakan, Labkesda Jabar telah menindaklanjuti dengan permohonan tersebut. Hanya saja, keputusan berada di tangan Kemenkes.

"Dari Provinsi Jabar sudah direspon, sudah bersurat ke Menteri Kesehatan. Kita sedang menunggu keputusan Mentri Kesehatan untuk laboratorium IPB sebagai cabang Labkesda Jabar," ujar dia.

Jika telah diizinkan, Dedie menegaskan pihaknya akan segera mempergunakan laboratorium IPB. Demikian, tes swab dapat lebih cepat diketahui hasilnya.

"Kalau diizinkan sekarang, besok kita langsung pergunakan. Kalo diizinkan besok lusa langsung kita pergunakan," tegas Dedie.

Rektor IPB Arief Satria mengatakan kesiapan laboratorium IPB untuk menguji swab. Setidaknya laboratorium IPB dapat menguji 180 sampel per pekan.

Selain itu, Arief menjelaskan, IPB juga telah memiliki tenaga ahli yang mumpuni untuk melakukan uji swab. Demikian, beban pemeriksaan di wilayah Jabodetabek khusunya Jawa Barat dapat berkurang. "Ini akan mengurangi beban dalam melakukan uji lab," tutur Arif.

Arif menambahkan, sejumlah daerah di Indonesia juga telah meminta laboratorium IPB untuk membantu penanggulangan Covid-19. Namun, dia mengungkapkan, akan menunggu keputusan dari Kemenkes terkait untuk melakukan uji swab yang telah diajukan oleh Pemkot Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement