Kamis 02 Apr 2020 14:10 WIB

BUMN Transportasi Perlu Optimalkan Sektor Pemasukan Lain

Pandemi menyebabkan masyarakat enggan keluar sehingga berdampak ke BUMN.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah BUMN yang paling terpukul pandemi corona adalah BUMN-BUMN yang bergerak di bidang jasa transportasi hingga pariwisata. Abra menyebut penyebaran virus corona membuat masyarakat cenderung enggan bepergian dan membuat sektor jasa transportasi hingga pariwisata melesu untuk sementara waktu.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Sejumlah BUMN yang paling terpukul pandemi corona adalah BUMN-BUMN yang bergerak di bidang jasa transportasi hingga pariwisata. Abra menyebut penyebaran virus corona membuat masyarakat cenderung enggan bepergian dan membuat sektor jasa transportasi hingga pariwisata melesu untuk sementara waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov mengatakan perusahaan-perusahaan pelat merah atau BUMN harus saling mendukung dalam menangani dampak dari adanya pandemi corona. Abra menilai BUMN yang tidak terlalu terdampak bisa membantu BUMN-BUMN yang tengah dalam pukulan telak akibat pandemi corona.

"Ini momentum buat BUMN memperkuat solidaritas antarBUMN. Bisa saling mendukung dan tidak berjuang sendirian. Masing-masing BUMN yang punya value apa, bisa mendukung BUMN lain,"ujar Abra saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (2/4).

Baca Juga

Abra menyebut sejumlah BUMN yang paling terpukul pandemi corona adalah BUMN-BUMN yang bergerak di bidang jasa transportasi hingga pariwisata. Abra menyebut penyebaran virus corona membuat masyarakat cenderung enggan bepergian dan membuat sektor jasa transportasi hingga pariwisata melesu untuk sementara waktu. Abra menilai BUMN-BUMN terdampak bisa mencari jalan keluar dengan mengoptimalkan pemasukan dari sektor lain.

"Bisnisnya (BUMN transportasi) saat ini otomatis terganggu. Kira-kira apa potensi peluang yang bisa didapat di luar bisnis tradisionalnya. Itu yang harus lebih dioptimalkan," ucap Abra.

 

Sebelumnya, Menteri BUMN mewanti-wanti kepada perusahaan-perusahaan BUMN untuk melakukan konsolidasi, efisiensi, dan menjalankan proses bisnis yang tata kelola perusahaan yang baik, serta melakukan proses bisnis yang benar bukan berdasarkan proyek semata atau project based.

"Kalau project based yang sudah-sudah banyak salahnya, tapi kalau kita mikir secara ekosistem secara menyeluruh itu mengurangi risiko proyek-proyek yang tidak dibutuhkan, ini sudah kita lakukan," kata Erick.

Erick juga meminta BUMN mengkaji ulang kondisi terkini terkait cashflow perseroan dalam menjalankan proyek.

"Memang kita juga BUMN sedang mengadakan review-review dengan keadaan ini, cashflow daripada BUMN seperti apa, proyek mana yang didahulukan, proyek mana yang harus ditunda. Tetapi kita tidak mungkin menunda semua karena jangan sampai kita telat lagi," ucap Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement