Kamis 02 Apr 2020 13:49 WIB

Italia Larang Latihan di Fasilitas Olahraga Sampai 13 April

Aturan pelarangan dibuat untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Logo Serie A Italia (ilustrasi). Pemerintah Italia melarang latihan tim-tim Serie A dan atlet lainnya hingga 13 April 2020.
Foto: Youtube
Logo Serie A Italia (ilustrasi). Pemerintah Italia melarang latihan tim-tim Serie A dan atlet lainnya hingga 13 April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pemerintah Italia mengeluarkan keputusan terbaru soal larangan berlatih di fasilitas olahraga. Aturan tersebut dibuat untuk memutus rantai penyebaran virus corona. 

Seperti dilansir dari laman Football Italia, pemerintah melarang atlet menggunakan fasilitas olahraga setidaknya hingga 13 April 2020. 

Baca Juga

Keputusan ini menjawab diskusi antarklub yang bermain di Liga Italia dan Asosiasi Pesepak Bola Italia (AIC) mengenai waktu pelatihan tim akan kembali dilanjutkan.

Beberapa klub Italia seperti Lazio dan Napoli meminta pemain untuk kembali latihan dalam kelompok kecil. Bahkan pemain diinstruksikan kembali ke markas klub untuk menjalani tes.

"Satu-satunya aturan baru adalah soal sesi latihan untuk atlet. Kami telah melarang mereka dan memastikan klub tidak menuntut kinerja olahraga, bahkan jika itu hanya sesi latihan," kata perdana menteri Italia Giuseppe Conte.

Tren korban virus corona di Italia memang sudah mengalami penurunan. Begitu juga orang-orang yang datang ke tim medis pun sudah turun secara signifikan dalam beberapa hari terakhir. Namun Italia tetap melakukan lockdown hingga 12 April.

"Jika kita selesai sekarang, semua upaya kita akan sia-sia. Setelah statistik dikonsolidasikan, kami akan mulai mengurangi langkah-langkahnya. Saya tidak dapat memastikan bahwa itu akan terjadi 14 April, karena kami tidak tahu apa yang akan terjadi," katanya.

Conte menyebut saat ini Italia sudah masuk dalam fase dua. Di mana ketika sudah masuk fase tiga, kehidupan akan kembali normal. Termasuk dengan kehidupan olahraga Italia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement