Kamis 02 Apr 2020 07:43 WIB

Mood Berubah Saat Karantina? Coba Makanan Ini

Mengonsumsi makanan tertentu bisa membawa perubahan pada struktur otak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Mengonsumsi makanan tertentu bisa membawa perubahan pada struktur otak (Foto: ilustrasi makanan sehat)
Foto: Pexels
Mengonsumsi makanan tertentu bisa membawa perubahan pada struktur otak (Foto: ilustrasi makanan sehat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai makhluk sosial, melakukan isolasi diri dengan menjaga jarak dengan orang lain cukup membuat mood berubah. Terkadang mungkin merasa cemas, bosan, bahkan marah. 

Namun, perubahan pola makan atau mengonsumsi makanan tertentu bisa membawa perubahan pada struktur otak, baik secara kimia maupun fisiologis. Selain mood, kesehatan dan imun tubuh pun juga otomatis akan terpengaruh dari apa yang kita makan.

Baca Juga

"Faktanya adalah 70 persen sel imun tubuh bersumber dari sistem pencernaan, jadi ketika sistem pencernaan sehat otomatis imun tubuh jadi kuat,” ungkap Nourmatania Istiftiani, SKM, Scientific dari FibreFirst, dikutip republika.co.id, Kamis (2/4).

Nourmatania mengatakan, ada beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi di rumah untuk meningkatkan mood dan menjaga imunitas tubuh. Beberapa jenis makanan yang direkomendasikan rata-rata memiliki kandungan serat yang berarti serat itu memiliki peran penting. 

 

Berikut beberapa makanan yang direkomendasikan.

 

Oat atau gandum utuh

Sarapan dengan oat ternyata dapat meningkatkan mood. Mengonsumsi oat bisa dengan menambahkan susu atau yoghurt, dan beragam kacang-kacangan serta buah-buahan. Dalam delapan sendok makan oat yang belum diolah (80 gram) mengandung delapan gram serat. 

Sebuah studi menunjukkan dengan mengonsumsi 1.5-6 gram serat saat sarapan dapat memiliki mood dan level energi yang lebih baik. Hal ini disebabkan serat dapat menjaga kestabilan kadar gula darah, yang penting untuk menjaga mood dan rasa marah.

photo
Oatmeal - (Flickr)

Selain itu, oat juga mengandung zat besi sehingga membantu mencukupi asupan zat besi dan mencegah anemia defisiensi besi. Saat mengalami anemia defisiensi besi, orang akan merasakan gejala seperti kelelahan, lesu, juga gangguan mood.

 

Yoghurt

Produk olahan susu ini dibuat dengan cara fermentasi dan mengandung probiotik, yang termasuk bakteri baik di sistem pencernaan dan dapat meningkatkan hormon serotonin. Peran hormon serotonin sangat penting dalam mengelola mood atau suasana hati, termasuk mencegah depresi. 

Faktanya, 90 persen hormon serotonin diproduksi oleh kumpulan bakteri baik di pencernaan dan banyaknya bakteri baik juga menjadi indikator untuk pencernaan yang sehat. Selain itu, bakteri baik di pencernaan juga berperan penting dalam kesehatan otak dan menurunkan tingkat depresi. Studi menunjukkan Jadi dapat dikatakan bahwa pencernaan yang sehat akan memberikan efek yang positif terhadap mood.

 

Buah dan sayuran

Konsumsi buah dan sayuran berhubungan dengan penurunan tingkat depresi. Meskipun mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun konsumsi makanan yang tinggi antioksidan membantu untuk mengurangi peradangan yang berhubungan dengan timbulnya depresi dan gangguan mood. 

Selain itu, karena buah dan sayuran juga tinggi akan serat yang dapat mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan pencernaan karena dapat menjadi prebiotik yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik di pencernaan. Saat sistem pencernaan sehat, mood akan menjadi lebih baik, dan imun tubuh pun akan secara optimal membuatmu kebal terhadap penularan virus atau penyakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement