Kamis 02 Apr 2020 03:12 WIB

Pemprov Jatim Terima Bantuan 16 Ventilator

Pemprov Jatim menerima bantuan 16 ventilator untuk tangani pasien corona.

Ventilator, salah satu alat penting yang dibutuhkan dalam menangani pasien Covid-19.
Foto: BBC
Ventilator, salah satu alat penting yang dibutuhkan dalam menangani pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerima bantuan berupa 16 ventilator dan 23 monitor dari donatur yang tak mau disebutkan. Alat-alat kesehatan ini sangat dibutuhkan sejumlah rumah sakit dalam menangani pasien virus corona atau Covid-19.

"Bantuan ini akan didistribusikan ke lima RSUD milik Pemprov Jatim, yaitu RSUD Dr Soetomo Surabaya, RS Jiwa Menur Surabaya, RSUD Dr Soedono Madiun, RSUD Syaiful Anwar Malang,dan RSU Haji Surabaya," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (2/4).

Baca Juga

Menurutnya, peralatan medis tersebut sangat dibutuhkan oleh rumah sakit di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, khususnya bagi pasien-pasien terkonfirmasi positif yang mengalami gangguan, bahkan gagal pernapasan. Alat ini, kata dia, juga sangat dibutuhkan di berbagai negara yang menghadapi pandemi Covid-19 sehingga tidak mudah mendapatkannya.

"Terima kasih dan apresiasi tinggi kepada siapapun yang telah memberikan bantuan ke Pemprov Jatim meski tanpa mau disebut namanya. Ini sangat berguna bagi medis," kata Khofifah.

Di sisi lain, data tentang kasus Covid-19 di Jatim sampai saat ini totalnya terdapat 103 orang terkonfirmasi positif atau bertambah 10 orang dari sehari sebelumnya yang jumlahnya 93 orang.

Rinciannya, Surabaya terdapat 44 orang, Sidoarjo (11), Magetan (9), Situbondo (6), Kabupaten Malang (5), Kota Malang (5), Nganjuk (4), Lumajang (3), Gresik (3), Kabupaten Kediri (2), Jember (2), Kota Batu (1), Kota Blitar (1), Kabupaten Blitar (1), Kota Kediri (1), Tulungagung (1), Banyuwangi (1), Pamekasan (1), Jombang (1), dan Kabupaten Madiun (1).

Kemudian, untuk warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 536 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya yang jumlahnya sebanyak 420 orang.

Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 7.328 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya yang berjumlah 6.565 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement