Rabu 01 Apr 2020 22:11 WIB

Petani Bengkulu Keluhkan Rendahnya Harga Jual Sayuran

Harga jual rendah karena pasokan yang terganggu akibat pandemi Covid-19.

Kalangan petani di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan rendahnya harga jual aneka sayuran (Foto: ilustrasi petani sayur)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Kalangan petani di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan rendahnya harga jual aneka sayuran (Foto: ilustrasi petani sayur)

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Kalangan petani di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan rendahnya harga jual aneka sayuran. Hal itu disebabkan  pasokan terganggu akibat penyebaran COVID-19 yang makin meluas.

"Harga sayuran sekarang semuanya turun dan tidak ada yang membelinya, ini dampak dari penyebaran virus corona karena banyak pasar yang tutup sehingga sayuran yang kami hasilkan tidak bisa dipasarkan," kata Sulastri (40), petani sayuran di Kelurahan Simpang Nangka, Kecamatan Selupu Rejang, Rabu (1/4).

Baca Juga

Menurut dia, jenis sayuran yang mengalami penurunan harga antara lain cabai merah keriting yang sebelumnya mereka jual Rp35.000 per kilogram, turun menjadi Rp13.000-15.000 per kilogram. Kemudian cabai hijau berkisar Rp8.000 per kilogram, kol bulat dan sawi berkisar Rp1.000 per kilogram.

"Selain harganya rendah juga tidak ada yang beli, gudang sayuran yang selama ini tempat kami menjual banyak tutup karena pasar induk Jakabaring Palembang yang menjadi tempat pemasarannya juga tutup," terangnya.

Untuk membantu perekonomian keluarga, Sulastri bersama petani lainnya yang tinggal tidak jauh dari terminal tipe-A Simpang Nangka. Untuk sementara waktu beralih profesi menjadi pedagang asongan di terminal setempat dengan pendapatan tidak seberapa.

Sementara itu, Imelda, salah seorang pedagang pengepul sayuran di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang Lebong menambahkan penjualan sayuran di wilayah itu mengalami penurunan drastis. Pasalnya, banyak pedagang dan pasar yang tutup akibat pengaruh dari penyebaran virus corona di Tanah Air.

"Saat ini kami hanya melakukan penjualan sayuran untuk pasaran lokal dan tidak lagi mengirim ke Palembang atau daerah lainnya. Stok sayuran yang ada ini hanya untuk kebutuhan pedagang keliling saja dan jumlahnya tidak banyak," ujar dia.

Beberapa sayuran yang dibelinya dari petani di kawasan itu jumlahnya tidak banyak. Ia takut nanti tidak habis terjual, di antaranya kol bulat, cabai merah, cabai hijau, tomat, kol bulat, labu kuning dan umbi-umbian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement