Kamis 02 Apr 2020 02:43 WIB

Dosen UPJ Buat Alat Pelindung Wajah untuk Pekerja Medis

Pelindung wajah ini rencananya dibagikan kepada tenaga medis secara gratis.

Pekerja membuat pakaian alat pelindung diri (APD) tenaga medis di konveksi rumahan, Depok. ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO
Pekerja membuat pakaian alat pelindung diri (APD) tenaga medis di konveksi rumahan, Depok. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dosen Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Kota Tangerang Selatan Alif Siregar membuat Alat Pelindung Diri (APD) berupa pelindung wajah atau faceshield. Pelindung wajah ini rencananya dibagikan kepada tenaga medis secara gratis.

Dosen Program Studi Desain Produk itu mengatakan dirinya tergerak untuk tetap berkarya selama Work From Home (WFH) sejak pertengahan Maret 2020 dan menjadi bagian dari gerakan solidaritas dalam memerangi covid-19 dengan membuat APD. Dia mengatakan pembuatan faceshield ini terbilang mudah dan dengan biaya yang relatif murah.

Baca Juga

APD pelindung wajah ini nantinya akan disumbangkan kepada Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. "Saya berikan kepada tenaga medis di RSPAD secara gratis. Karena ini bagian gerakan solidaritas memerangi COVID-19," ujarnya.

Sebagai dosen desain produk, Alif tergerak dengan kondisi saat ini dimana tenaga medis kesulitan mendapatkan APD. Dirinya termotivasi membuat pelindung wajah APD dibuat dari bahan impra board dan mika PET. Berbekal APD yang sudah dimiliki, Alif mulai membuat prototipe dengan bahan yang dimiliki di rumahnya.

"Ternyata saya bisa membuat APD pelindung wajah dengan mudah, " ujarnya.

Sebelum APD pelindung wajah dibuat dalam jumlah banyak, dirinya bertanya kepada salah seorang rekan istrinya yang tengah mengumpulkan donasi untuk para tenaga medis. "Donasi APD pun juga dibuka, lalu sebanyak 20 APD pelindung wajah telah selesai dibuat dan disumbangkan," kata dia.

Untuk memproduksi lebih banyak lagi Alif mengaku kesulitan mendapatkan bahan material pembuatan APD. "Saat ini toko yang menjual material tersebut telah banyak yang tutup," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement