Kamis 02 Apr 2020 02:42 WIB

Gelar Pasar Murah, Kementan Terapkan Antre Berjarak

Dalam pasar murah, pembelian oleh warga dibatasi untuk komoditas tertentu.

Kementerian Pertanian terus menggelar pasar murah bahan pangan pokok di Toko Tani Indonesia (TTI) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sejumlah wilayah dengan menerapkan antrean berjarak (physical distancing).
Foto: Prayogi/Republika
Kementerian Pertanian terus menggelar pasar murah bahan pangan pokok di Toko Tani Indonesia (TTI) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sejumlah wilayah dengan menerapkan antrean berjarak (physical distancing).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian terus menggelar pasar murah bahan pangan pokok di Toko Tani Indonesia (TTI) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sejumlah wilayah dengan menerapkan antrean berjarak (physical distancing). Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi menjelaskan bahwa dalam setiap gelaran pasar murah tersebut, Kementan menerapkan physical distancing dengan pembatasan konsumen di ruangan.

"Contoh di pasar murah yang kita adakan di Bogor, maksimum pembeli yang masuk ke ruangan 10 orang, setelah 10 orang keluar baru ganti konsumen lain. Yang lain mereka mengantre di luar yang halamannya cukup luas," kata Agung, Rabu (1/4).

Baca Juga

Agung menjelaskan antre berjarak dilakukan sesuai dengan anjuran pemerintah, yakni 1,5 meter antarkonsumen. Selain itu, gelaran pasar murah juga melakukan penyemprotan disinfektan dan menyediakan perlengkapan cuci tangan kepada konsumen serta mengukur suhu tubuh sebelum masuk ruangan.

Konsumen juga akan dibatasi dalam melakukan pembelian bahan pokok. Setiap pembeli hanya boleh membeli beras maksimal 5 kg, gula pasir maksimal 2 kg, minyak goreng 2 liter, bawang putih 1 kg, bawang merah 1 kg dan cabai 1 kg.

Dalam gelaran pasar murah ini, Kementan melalui Toko Tani Indonesia menjual gula pasir sesuai harga acuan, yakni Rp 12.500 per kg. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir nasional hingga Rabu (1/4), sudah mencapai Rp 18.400 per kilogram.

"Sekarang ini yang kita lakukan pemenuhan adalah beras, kemudian gula pasir karena kita tau harga masih tinggi, namun tetap kita jual Rp 12.500. Kita bekerja sama dengan para distributor agar menjual dengan harga acuan," kata Agung.

Ada pun Toko Tani Indonesia (TTI) disebut menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan pokok yang berkualitas dengan harga terjangkau sesuai acuan pemerintah. Berdasarkan data BKP, hingga sekarang sudah ada 2 Toko Tani Indonesia Center yang terletak di Jakarta dan Bogor, serta 232 Toko Tani Indonesia (TTI) tersebar di DKI Jakarta, 143 TTI di Bogor, 5 TTI di Bekasi, dan 24 TTI di Tangerang dan Tangerang Selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement