Rabu 01 Apr 2020 19:14 WIB

Yogyakarta Siapkan Sistem Belanja Daring Pasar Tradisional

Kota Yogyakarta sedang menyiapkan sistem belanja daring di pasar tradisional.

Pembagian Handsanitizer ke Pedagang Pasar.
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Pembagian Handsanitizer ke Pedagang Pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kota Yogyakarta sedang menyiapkan sistem agar pedagang di pasar tradisional bisa memberikan pelayanan belanja secara daring.

"Berbagai metode belanja secara daring akan kami tempuh. Yang penting, tujuan untuk memudahkan transaksi jual beli bisa tercapai," kata Kepala Bidang Pengembangan Penataan dan Pendapatan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Gunawan Nugroho Utomo di Yogyakarta, Rabu (1/4).

Menurut dia, sejumlah metode belanja secara daring di pasar tradisional yang disiapkan di antaranya menggunakan aplikasi WhatsApp (WA), hingga bekerja sama dengan sejumlah marketplace yang saat ini sudah dikenal masyarakat, serta bekerja sama dengan aplikasi ojek online.

“Misalnya dengan WA. Nantinya, kami siapkan nomor telepon pedagang dan konsumen bisa langsung bertransaksi dengan pedagang. Belanja bisa diantar atau tinggal diambil di pasar,” katanya.

Selain itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta tengah melakukan pendekatan dengan marketplace untuk pembelanjaan secara daring di enam pasar tradisional yaitu Pasar Beringharjo, Demangan, Kotagede, Legi Patangpuluhan, Kranggan, dan Sentul.

“Keenam pasar tradisional tersebut merupakan pasar yang memang memiliki persediaan bahan kebutuhan pokok yang lengkap. Lokasinya pun tersebar sehingga bisa memenuhi permintaan dari berbagai sudut Kota Yogyakarta,” katanya.

Sedangkan untuk berbelanja melalui aplikasi ojek online, Gunawan mengatakan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta siap menyiapkan data mengenai harga bahan kebutuhan pokok dan melakukan pembaruansetiap saat.

Ia mengharapkan metode belanja secara daring di pasar tradisional tersebut dapat segera direalisasikan agar para pedagang tidak mengalami dampak yang semakin berkepanjangan dari mewabahnya COVID-19.

“Mewabahnya COVID-19 memang memberikan dampak pada penurunan omzet pedagang. Oleh karenanya, diperlukan metode belanja daring yang mendukung upaya physical distancing sesuai imbauan pemerintah untuk pencegahan penularan virus Corona,” katanya.

Pekan lalu, omzet pedagang bahan kebutuhan pokok, khususnya di Pasar Beringharjo Yogyakarta mengalami penurunan yang signifikan yaitu menjadi sekitar Rp1 juta per hari dari Rp10-12 juta per hari karena kondisi pasar yang sepi pengunjung. “Namun sejak awal pekan ini sudah mulai meningkat menjadi Rp3 juta per hari,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengharapkan pembelanjaan secara daring di pasar tradisionaldapat mendukung upaya pencegahan penularan virus Corona.

“Masyarakat tidak sering keluar rumah karena kebutuhan pangannya bisa terpenuhi dengan berbelanja secara daring. Prosedur pengantaran makanan pun tetap harus diperhatikan sesuai standar kesehatan,” katanya.

Heroe pun memastikan jika persediaan bahan kebutuhan pokok di Kota Yogyakarta mencukupi selama tiga bulan ke depan, bahkan pada April akan ada penambahan persediaan khususnya beras. “Oleh karenanya, tidak perlu ada panic buying karena persediaan bahan pokok di Yogyakarta sangat mencukupi,” katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement