Rabu 01 Apr 2020 19:02 WIB

Bos Tottenham Bicara Pemotongan Gaji dan Krisis Klub

Demi mengurangi beban finansial bos Tottenham Daniel Levy berencana memangkas gaji.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Agung Sasongko
Para pemain Tottenham Hotspur merayakan gol yang dicetak Steven Bergwijn (tengah) ke gawang Manchester City pada laga pekan ke-25 Liga Inggris.
Foto: EPA-EFE/Alejandro Garcia
Para pemain Tottenham Hotspur merayakan gol yang dicetak Steven Bergwijn (tengah) ke gawang Manchester City pada laga pekan ke-25 Liga Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tottenham Hotspur mulai terkena imbas dari maraknya pandemi virus corona. Demi mengurangi beban finansial bos Tottenham Daniel Levy berencana memangkas gaji karyawan sebesar 20 persen.

"Kami telah melihat beberapa klub terbesar di dunia seperti Barcelona, ​​Bayern Muenchen dan Juventus mengambil langkah untuk mengurangi biaya mereka," kata ketua Spurs Daniel Levy dalam sebuah pernyataan dikutip Fourfourtwo, Rabu (1/4).

Semua berawal dari keputusan diberhentikannya seluruh kompetisi sepak bola Negeri Ratu Elizabeth. Hal itu, dibuat oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) guna mencegah penyebaran pandemi covid-19.

Praktis penangguhan liga sampai waktu yang belum ditentukan tentu menimbulkan efek buruk bagi keuangan klub, salah satunya Tottenham, yang tidak bisa mendapat pemasukan dari hak siar dan tiket stadion.

Levy pun memiliki rencana untuk menyelamatkan finansial klub, dengan memangkas gaji pun upah karyawan sebanyak 20 persen. Tapi, pemotongan itu tidak termasuk pelatih Jose Mourinho dan para pemain.

"Kemarin, setelah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi biaya, kami sendiri membuat keputusan yang sulit untuk mengurangi remunerasi dari semua 550 direktur dan karyawan yang tidak bermain untuk bulan April dan Mei dengan menggunakan 20 persen penggunaan, jika sesuai, skema cuti pemerintah. Kami akan terus meninjau posisi ini," sambung dia.

Selama lima generasi, sepak bola telah menjadi budaya bagi kehidupan manusia sehari-hari. Seni olahraga mengolah kulit bundar itu telah menghibur pun menghidupi banyak manusia.

"Kami berharap diskusi saat ini antara Liga Primer Inggris, Asosiasi Sepak Bola Profesional, dan Asosiasi Manajer Liga akan menghasilkan kontribusi pemain dan pelatih bagi sistem ekologi sepak bola tersebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement