Rabu 01 Apr 2020 19:02 WIB

BI Targetkan Indeks Literasi Eksyar 25 Persen

Fokus BI atas indeks literasi eksyar ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Muhammad Anwar Bashori. Anwar menyatakan BI memiliki target indeks literasi ekonomi syariah dapat mencapai 25 persen.
Foto: ROL/Fakhtar Khairon Lubis
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Muhammad Anwar Bashori. Anwar menyatakan BI memiliki target indeks literasi ekonomi syariah dapat mencapai 25 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menargetkan Indeks Literasi Ekonomi Syariah bisa naik jadi 25 persen pada tiga tahun mendatang. BI sudah membuat survei indeks tersebut pertama kalinya pada 2019 dan akan diperbarui setiap tiga tahun.

Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Muhammad Anwar Bashori menyampaikan, indeks tersebut akan menjadi baseline parameter perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Ini menjadi tolak ukur bagi setiap program ekonomi syariah yang dilakukan.

Baca Juga

"Harapannya nanti ada progres dari setiap tahun kita adakan banyak kegiatan, nanti minimal bisa naik ke 25 persen," kata Anwar kepada Republika.co.id, Rabu (1/4).

Indeks Literasi Eksyar Nasional Tahun 2019 mencapai 16,3 persen atau well literate dari skala 100 persen. Ini mencerminkan adanya ruang bagi upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang eksyar di Tanah Air.

Anwar juga menyampaikan, survei ini melengkapi Indeks Literasi Keuangan Syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena mencakup seluruh komponen ekonomi syariah, tidak hanya keuangan. Indeks Literasi Keuangan Syariah 2019 tercatat sebesar 8,93 persen.

Menurut Anwar, dengan mengeluarkan indeks literasi ekonomi syariah ini, fokus awal BI adalah meningkatkan kesadaran. Industri dan regulator telah banyak melakukan program. Dari BI seperti Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), ada juga Halal Expo, dan lainnya.

Dengan banyaknya acara, maka diharapkan kesadaran masyarakat akan ekonomi syariah meningkat. Bahwa ekonomi syariah tidak hanya dari sisi keuangan saja, tapi juga dana sosial Islam dan industri halal.

"Jadi nanti prodi ekonomi syariah itu memang meluas lapangan kerjanya," kata Anwar.

Ia optimis literasi ekonomi syariah akan meningkat. Seiring dengan generasi milenial yang juga jadi promotor atau influencer segmen ini. Kini generasi milenial lebih paham dengan ekonomi syariah.

Indeks tersebut juga diharapkan bisa lebih banyak membantu industri untuk mengembangkan diri. Tidak hanya dari sisi pengembangan secara produk atau material, tapi juga sumber daya manusianya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement