Rabu 01 Apr 2020 18:28 WIB

YDSF Salurkan Paket Sembako untuk Pekerja Harian

Bantuan itu didistribusikan melalui kantor perwakilan YDSF di seluruh Indonesia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Salah seorang penerima bantuan paket sembako dari YDSF.
Foto: Dokumen.
Salah seorang penerima bantuan paket sembako dari YDSF.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wabah virus corona yang melanda negeri ini mengakibatkan pendapatan masyarakat kecil terutama pekerja harian turun drastis. Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) bekerja sama dengan Kitabisa.com merespon kondisi itu dengan menyalurkan bantuan paket sembako kepada driver ojek online, pedagang sayur, tulang becak, dan sebagainya, pada Rabu (1/4).

Koordinator Satgas Covid 19 YDSF, Arif Susanto mengatakan, pada tahap pertama ini, pihaknya menyalurkan bantuan 200 paket sembako. Bantuan itu disebar ke beberapa titik di Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.

"Paket sembako berisi beras 10 kg, mi instant, kecap, sarden, abon, minyak goreng, dan gula. Nilai per paket nya Rp 375 ribu," kata Arif Susanto, di Surabaya, Rabu (1/4).

Pihaknya menargetkan bisa menyalurkan bantuan sebanyak 3.900 paket sembako untuk masyarakat terdampak wabah virus corona. Bantuan itu akan didistribusikan melalui kantor perwakilan YDSF di seluruh Indonesia.

 

Direktur Pelaksana YDSF, Agung Wicaksono mengatakan, bantuan itu merupakan bentuk responsivitas YDSF dan Kitabisa.com melihat dampak wabah corona yang semakin meluas. Terutama yang dirasakan para pekerja harian.

"Kami ingin hadir di tengah-tengah masyarakat yang saat ini pekerjaan dan pendapatan mereka diuji dengan wabah virus corona. Semoga bantuan ini meringankan beban keluarga mereka, apalagi sebentar lagi bulan Ramadhan," kata Agung.

Sholehudin menjadi salah satu penerima bantuan paket sembako tersebut. Driver ojek online yang biasa mangkal di daerah  Dharmawangsa itu mengaku bersyukur menerima bantuan itu. Apalagi diakuinya pendapatannya sebagai ojol turun drastis.

"Sebelum ada wabah corona, sehari bisa Rp 150 ribu bersih. Setelah ada virus corona hanya dapat Rp 50 ribu," kata Sholehudin.

Siti Aminah (70), penjual rujak keliling juga mengaku pendapatannya turun lebih dari separuh. Menurut Aminah, sebelum ada wabah corona hasil jualannya antara Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu setiap hari. Kini dia hanya dapat Rp 40 ribu. "Pelanggan saya nggak berani keluar rumah pada takut corona," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement