Rabu 01 Apr 2020 17:44 WIB

Api Olimpiade Berada di Fukushima

Serah Terima api Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung sepi.

Api Olimpiade tiba di Jepang.
Foto: EPA-EFE/KIMIMASA MAYAMA
Api Olimpiade tiba di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 meninggalkan api Olimpiade di Prefektur Fukushima Rabu, (1/4). Api tersebut akan dipajang hingga 30 April dalam sebuah lentera.

Seremoni serah terima berlangsung di Pusat Pelatihan Nasional J-Village di Fukushima, yang pada awalnya ditetapkan sebagai titik awal kirab obor. Hanya Ketua Operasional Panitia Tokyo 2020 Yukihiko Nunomura yang melakukan perjalanan ke Fukushima, mewakili panitia penyelenggara.

"Ini adalah (simbol) harapan bagi dunia untuk merayakan yang terbaik dari manusia melalui Tokyo 2020 setelah kami mengatasi virus corona yang serius," kata Nunomura untuk memulai upacara.

Dia kemudian menyerahkan api Olimpiade kepada Makoto Noji dari pemerintah Fukushima. "Saya sangat percaya bahwa keberangkatan api Olimpiade dari J-Village tahun depan akan menjadi pesan kuat bahwa kita dapat mengatasi kesulitan apa pun," kata Noji seperti dikutip Reuters.

"Ini adalah simbol harapan - setelah kita mengatasi penyakit virus corona yang kita hadapi sekarang, dengan orang-orang, tidak hanya dari Jepang, tetapi dari seluruh dunia."

Nyala api akan tetap dipajang di J-Village hingga 30 April sebelum dipindahkan ke Tokyo. Panitia belum memutuskan di mana di ibukota Jepang itu api akan ditampilkan.

Komite Olimpiade Internasional dan pemerintah Jepang menyerah pada tekanan kuat dari para atlet dan badan olahraga di seluruh dunia minggu lalu dengan menyetujui untuk menunda Olimpiade karena pandemi COVID-19.

Olimpiade Tokyo sekarang akan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.

J-Village dipilih sebagai titik awal estafet obor 121 hari, awalnya akan dimulai pada 26 Maret, karena itu adalah simbol rekonstruksi Jepang setelah gempa bumi dan tsunami 2011.

Fasilitas ini digunakan sebagai pangkalan untuk meluncurkan upaya pemulihan di sepanjang garis pantai yang hancur dan baru-baru ini dibangkitkan kembali ke kejayaannya sebagai pusat pelatihan bagi para pemain sepak bola muda elit Jepang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement