Rabu 01 Apr 2020 17:21 WIB

Bahlil Perintahkan Investor Produksi Alkes Secara Massal

Izin peningkatan produksi alkes lewat OSS BKPM meningkat hingga ribuan izin

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya akan mengerahkan industri alkes untuk meningkatkan produksi secara besar-besaran
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya akan mengerahkan industri alkes untuk meningkatkan produksi secara besar-besaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah percepatan izin sektor kesehatan diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran wabah COVID-19, beberapa perusahaan sudah langsung memanfaatkan fasilitas tersebut. Di tengah pengurangan mobilisasi kegiatan, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyempatkan diri berkunjung langsung ke pabrik PT Multi One Plus di Gunung Putri, Bogor untuk memastikan peningkatan produksi alat kesehatannya.

Kunjungan Kepala BKPM ini untuk meyakinkan bahwa produksi perusahaan dapat terus berjalan dan kapasitasnya dapat ditingkatkan. Ini dibutuhkan agar masyarakat juga semakin optimistis bahwa Indonesia bisa menanggulangi dan melewati wabah COVID-19 yang terjadi di lebih dari 190 negara ini. 

“Tidak hanya Multi One Plus, investor lain yang memproduksi alkes juga akan kami perintahkan begitu. Kalau dia ada hambatan, bilang saja ke kita. Kita bantu secepatnya,” ujar Bahlil.

Bahlil mengatakan, pihaknya akan mengerahkan industri alkes untuk meningkatkan produksi secara besar-besaran. “Situasi tidak normal. Ada masalah. Tapi kita tidak boleh menyerah. Kuncinya di alkes. Kalau ada kendala di impor bahan baku dan sebagainya datang ke BKPM saja, satu hari selesai,” papar dia.

Sementara itu, Komite Investasi BKPM Rizal Calvary Marimbo mengatakan, Kepala BKPM telah memperoleh restu dari Presiden Jokowi untuk mengambil kebijakan-kebijakan darurat terkait percepatan perizinan bagi pengusaha yang memproduksi alat kesehatan. “Situasinya sangat darurat. Ini menyangkut nyawa manusia. Kepala BKPM memerintahkan percepatan perizinan,” papar Rizal.

PT Multi One Plus adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Korea Selatan yang telah berdiri sejak 9 Januari 2018. Perusahaan terdaftar sebagai industri peralatan kedokteran dan kedokteran gigi, juga perlengkapan ortopedik dan prostetik.

Direktur Utama PT Multi One Plus Lee Byung Bok menyambut baik dukungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia. Perusahaan langsung menambah kapasitas produksinya. Untuk penambahan jenis dan kapasitas produksi alkes ini, PT Multi One Plus akan meningkatkan investasi sebesar 20 kali lipat, yang didukung mitra usahanya dari Korea Selatan. 

“PT Multi One Plus sangat mengapresiasi kerja BKPM yang cepat tanggap, memproses permohonan izin untuk kenaikan kapasitas produksi dan penambahan jenis produksi dari perusahaan kami. Hanya dalam waktu satu hari, proses perizinan sudah selesai. Suatu hal yang sangat tidak diduga akan secepat itu prosesnya, termasuk sangat bagusnya koordinasi dengan instansi lain yang terkait yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian maupun Kementerian Perdagangan. Sistem OSS (Online Single Submission) benar-benar telah berjalan sesuai harapan,” ujar Lee saat dikunjungi oleh BKPM.

Saat ini kapasitas produksi masker PT Multi One Plus adalah 250 ribu buah per hari yang akan ditingkatkan menjadi 1 juta buah per hari. Mulai April ini juga akan mulai memproduksi APD dengan target 1 juta buah per bulan.

Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah izin Kementerian Kesehatan yang diterbitkan melalui Online Single Submission Badan Koordinasi Penanaman Modal (OSS BKPM) melonjak drastis sejak awal Februari 2020. Sepanjang Januari 2020 terdapat 1.431 izin operasional/komersial kesehatan. Jumlahnya naik hampir seribu izin menjadi 2.406 di bulan Februari. Dan di bulan Maret menjadi 5.862 izin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement