Rabu 01 Apr 2020 16:09 WIB

Bahan Pokok Mencukupi, Pemkot Yogya: tak Perlu Panic Buying

Masyarakat diimbau melakukan pemesanan kebutuhan sehari-hari secara daring.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pedagang menunggu pembeli di pasar tradisional. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO
Pedagang menunggu pembeli di pasar tradisional. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meminta masyarakat agar tidak melakukan panic buying di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) ini. Sebab, stok kebutuhan pokok masih mencukupi.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat dengan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) DIY. Dari rapat tersebut, didapatkan hasil bahwa bahan kebutuhan pokok di Kota Yogyakarta masih mencukupi, bahkan hingga tiga bulan ke depan.

Bahkan, pada April 2020 ini juga ada tambahan stok kebutuhan pokok. Sehingga, masyarakat tidak perlu cemas dengan melakukan pembelian kebutuhan pokok dengan cara berlebihan.

"Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu merasa khawatir tentang ketersediaan barang pangan dan kebutuhan pokok. Tidak perlu ada pembelian panic buying," kata Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut kepada wartawan, Rabu (01/4).

Ia menyebut, Pemkot Yogyakarta juga sudah melakukan perjanjian dengan ojek online (ojol) dalam memberikan layanan bagi masyarakat yang akan membeli kebutuhan pokoknya. Selain itu, pihaknya juga membuka layanan berbasis online dengan para pedagang baik di pasar tradisional maupun toko dan distributor kebutuhan pokok lainnya.

"Jadi kita imbau masyarakat sembari mengurangi keluar rumah dan pembatasan interaksi sosial, bisa melakukan pemesanan kebutuhan sehari-harinya melalui online dan akan diantar melalui ojek online," ujar Heroe.

Diharapkan, dengan adanya layanan-layanan ini dapat memudahkan masyarakat dan meminimalisasi kegiatan di luar rumah saat pandemi Covid-19 ini.  Terlebih dalam masa pembatasan sosial skala besar yang sudah dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. 

"Kita dalam pengantaraan juga menegakkan protokol Corona. Sehingga tidak menjadi pembawa virus," jelas Heroe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement