Rabu 01 Apr 2020 13:36 WIB

Penjualan Masker Kain Meningkat

Hal ini menyusul mahalnya harga dan kelangkaan masker kesehatan..

Red: Edwin Dwi Putranto

Pedagang melayani pembeli masker berbahan kain di seputaran Kota Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (1/4/2020). (FOTO : ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Pedagang menata masker berbahan kain di pinggir jalan di Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (1/4/2020). Penjualan masker berbahan kain yang dijual Rp10 ribu per masker itu laku, menyusul kesulitan warga mendapatkan masker kesehatan untuk mencegah terjangkit virus corona. (FOTO : ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Pedagang menata masker berbahan kain di pinggir jalan di pusat Kota Lhokseumawe, Aceh, Selasa (31/3/2020). Penjualan masker berbahan kain buatan industri rumahan yang dijual Rp10 ribu permasker itu laku keras menyusul kesulitan warga mendapatkan masker kesehatan untuk mencegah terjangkit virus corona. (FOTO : ANTARA FOTO/Rahmad)

Pengrajin menyelesaikan pembuatan masker kain di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2020). (FOTO : ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Seorang penjahit membuat masker berbahan dasar kain di Limba U 2, Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (1/4/2020). Sejumlah penjahit pakaian beralih untuk memproduksi dan menjual masker kain dengan harga Rp10 ribu per buah seiring sepinya konsumen dan meningkatkan permintaan masker akibat merebaknya pandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Penjualan masker berbahan kain meningkat di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini menyusul mahalnya harga dan kelangkaan masker kesehatan. Harga masker kain rata-rata dijual dari kisaran harga Rp 10 ribu - Rp 15 ribu per maskernya. Meningkatnya permintaan akan masker kain ini juga dimanfaatkan oleh sejumlah penjahit pakaian. Mereka beralih untuk memproduksi dan menjual masker kain.

Penggunaan masker kain, menurut Dokter spesialis paru-paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan bisa menjadi alternatif bagi warga yang sehat sebagai bagian proteksi diri dari ancaman virus. Dikatakan Erlina, menggunakan masker masih jauh lebih baik dibandingkan tidak sama sekali. Analisis Universitas Johns Hopkins menggambarkan penggunaan masker efektif dalam menekan laju penularan virus di sejumlah negara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement