Rabu 01 Apr 2020 12:15 WIB

Asosiasi Tekstil Kekurangan Bahan Baku APD

Kementerian Perindustrian menargetkan, 10 juta APD bisa didistribusikan pada April

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Ditengah pandemi virus corona (COVID-19) ini, banyak rumah sakit rujukan yang membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) Kesehatan untuk aktivitas tenaga medis dalam hal penanganan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Foto: istimewa
Ditengah pandemi virus corona (COVID-19) ini, banyak rumah sakit rujukan yang membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD) Kesehatan untuk aktivitas tenaga medis dalam hal penanganan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong industri tekstil memproduksi Alat Pelindung Diri (APD). Hal itu demi memenuhi kebutuhan di lapangan sekaligus menyelematkan industri agar tetap berjalan di tengah wabah corona ini. 

Namun, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menyatakan, kini asosiasi bersama para anggotanya berupaya semaksimal mungkin memproduksi APD. Hanya saja,  bahan baku berstandar medis atau medical grade mengalami short supply. 

"Yang (bahan baku) medical grade tidak cukup. Kebutuhan dunia mendadak melonjak," ujar Jemmy kepada Republika pada Rabu, (1/4).

Ia enggan menyebutkan, target produksi APD yang dikejar API. Hanya saja Kementerian Perindustrian menargetkan, 10 juta APD bisa didistribusikan pada April. "Maka kita lagi maksimalkan (produksinya)," katanya. 

Sebelumnya, Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam meminta secara khusus kepada Indonesian Nonwoven Association (INWA) agar anggotanya bisa menyediakan kebutuhan bahan baku. Terutama untuk produksi APD dan masker.

“Asosiasi Nonwoven Indonesia juga telah diminta untuk men-supply kekurangan bahan baku APD dan masker. Dengan begitu, memproduksi APD dan masker tidak ada lagi hambatan kebutuhan bahan baku,” kata Khayam. 

Sejumlah perusahaan anggota INWA Perusahaan Kawasan Berikat, lanjutnya, juga sedang menyiapkan infrastruktur. Tujuannya supaya dapat memproduksi masker dan APD demi menangani corona atau Covid-19.

Khayam mengungkapkan, bahan baku dari China mulai dikirim ke Indonesia sejak pekan lalu. Maka Kemenperin terus mendorong industri dalam negeri supaya semakin meningkatkan kapasitas produksinya. “Bahkan BUMN tekstil juga, yaitu PT Industri Sandang Nusantara diminta dapat mengambil peran dalam penanganan virus Covid-19 ini dengan memproduksi masker,” katanya. 

Khayam menyebutkan, saat ini, ada beberapa perusahaan yang siap membantu supply kebutuhan bahan baku APD. Seperti PT Multispunindo, PT Sritex, Duniatex Group, PT Hadtex, dan beberapa perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT) lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement