Rabu 01 Apr 2020 10:25 WIB

Atasi Covid-19, Kades Dapat Gunakan Dana Desa

Tujuan surat edaran tersebut sebagai pedoman bagi gampong dalam mengatasi Covid-19

Pengendara motor berbalik arah karena jalan dan lorong akses masuk ke permukiman warga ditutup sementara di Banda Aceh, Aceh, Selasa (31/3/2020).  Sejumlah gampong (desa) di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar melakukan karantina wilayah dengan menutup sementara jalan dan lorong yang menuju kawasan perumahan penduduk sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) meskipun Pemerintah tidak mengeluarkan peraturan tentang karantina wilayah
Foto: ANTARA FOTO
Pengendara motor berbalik arah karena jalan dan lorong akses masuk ke permukiman warga ditutup sementara di Banda Aceh, Aceh, Selasa (31/3/2020). Sejumlah gampong (desa) di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar melakukan karantina wilayah dengan menutup sementara jalan dan lorong yang menuju kawasan perumahan penduduk sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) meskipun Pemerintah tidak mengeluarkan peraturan tentang karantina wilayah

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Bupati Aceh Barat, H Ramli MS, menegaskan seluruh kepala desa yang tersebar di 322 desa di kabupaten dapat mempergunakan dana desa untuk mencegah dan menanggulangi pandemi virus Corona (Covid-19). Ketentuan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 535/2020, tertanggal 31 Maret 2020 tentang Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2020.

“Tujuan diterbitkannya surat edaran ini untuk memberikan pedoman bagi pemerintah desa (gampong) dalam pelaksanaan desa tanggap Covid-19, dan pelaksanaan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dengan menggunakan dana desa,” kata Ramli, Rabu (1/4), di Meulaboh. Dengan ada surat edaran itu, maka pemerintah desa sudah dapat membentuk relawan desa serta pembentukan posko relawan penanganan Covid-19, yang sumber pendanaannya melalui dana desa.

Menurut dia, pola penggunaan dana desa itu yakni menggunakan pola padat PKTDmelalui pengelolaan secara swakelola, serta pendayagunaan sumber daya alam, inovasi, dan sumber daya manusia di desa itu sendiri.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar mematuhi intruksi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah, baik berupa larangan mengadakan keramaian yang mengumpulkan massa, serta mematuhi aturan pemberlakuan jam malam sejak pukul 20.30 WIB hingga pukul 05.30 WIB yang berlaku selama dua bulan ke depan di Aceh Barat.

“Pemberlakuan jam malam ini semata-mata untuk memutus laju mata rantai perkembangan virus Corona yang sangat meresahkan, menjamin kesehatan dan keselamatan warga di Kabupaten Aceh Barat,” kata Ramli.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement