Selasa 31 Mar 2020 23:52 WIB

Petugas Medis Ambil Swab Pasien Covid-19 Pertama Tulungagung

Pasien positif covid-19 pertama di Tulungagung tidak di rawat di rumah sakit

Petugas medis menunjukkan hasil rontgen pasien saat simulasi penanganan pasien virus Corona (Covid-19)
Foto: Republika/Abdan Syakura
Petugas medis menunjukkan hasil rontgen pasien saat simulasi penanganan pasien virus Corona (Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGANGUNG -- Petugas medis dari Laboratorium Mikrobiologi RSUD dr. Iskak Tulungagung, Selasa mengambil swab tenggorokan pasien positif COVID-19 pertama daerah itu yang menjalani masa isolasi mandiri di rumahnya di lingkungan Kelurahan Jepun, Tulungagung, Jawa Timur karena dinyatakan telah sembuh secara klinis.

Agung Hartadi (31), nama pasien positif COVID-19 tersebut, Selasa mengaku proses swab kedua yang dia lakukan berjalan lancar kendati berlangsung cukup lama. Status isolasi mandiri yang dia jalani dengan demikian juga harus diperpanjang hingga 10 April, sesuai prosedur masa inkubasi kedua virus corona yang ia derita terhitung mulai muncul gejala batuk disertai demam awal pada 13 Maret 2020 atau 4 hari sepulangnya dari ibadah Umroh di Tanah Suci Makkah.

"Selain swab tenggorokan untuk saya, istri, dua anak dan adik saya yang selama ini mendampingi saya juga menjalani rapid test untuk memastikan ada/tidaknya infeksi dalam tubuh mereka," kata Agung dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Bapak dua anak berlatar belakang pengusaha konveksi ini mengaku kondisinya saat ini baik-baik saja. Dia sehat dan tidak ada keluhan.

Meski diakuinya pada dua hari pertama pascakeluar dari RSUD dr. Iskak, kesehatannya belum pulih 100 persen. Ia masih sempat mengalami batuk-flu yang disertai demam.

Namun setelahnya, Agung sehat dan merasa bugar sama sekali.

Agung Hartadi menjalani isolasi mandiri di rumahnya di lingkungan Kelurahan Jepun, Tulungagung bersama istri dan dua anaknya yang masih berusia 1 dan 3 tahun.

Agung menyatakan isolasi mandiri dia lakukan sesuai protokol kesehatan dan tidak dia langgar sekalipun.

"Saya tetap menjalani masa karantina dengan prosedur medis yang sudah dianjurkan dokter sebelum dinyatakan sembuh dan boleh keluar rumah sakit dulu. Memakai masker, tidur di kamar terpisah dari istri dan anak, mandi juga di kamar mandi yang terpisah (berbeda)," tuturnya.

Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr. Iskak Mochamad Rifai menjelaskan swab kedua dilakukan terhadap Agung Hartadi untuk memastikan apakan pasien yang kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Kelurahan Jepun itu sudah sembuh sama sekali dari penyakit COVID-19.

Hasil swab dikirim ke BBTKL-PP Surabaya dan Balitbangkes Kemenkes Jakarta, sesuai prosedur pemeriksaan sampel COVID-19.

Hasil swab diharapkan sudah bisa keluar dalam kurun sepekan ke depan, sehingga pasien atas nama Agung Hartadi segera mendapat kepastian kondisi kesehatannya, yang secara klinis sempat dinyatakan sembuh dari gejala radang tenggorokan, dan diperbolehkan keluar dari ruang isolasi RSUD dr. Iskak pada 27 Maret, persis pada hari dimana batas masa inkubasi virus corona (secara teori) untuk periode pertama dinyatakan berakhir.

Dikonfirmasi terpisah, juru bicara Satgas Penanggulangan COVID-19 Tulungagung Agung Triono menyatakan sejak Senin (30/3) hingga Selasa (31/3) sudah ada 50 orang dengan risiko (ODR) karena berkontak erat dengan pasien positif COVID-19 yang dilakukan pemeriksaan sampel darah menggunakan material penguji rapid test.

Dari jumlah itu, 16 orang yang berhubungan dengan pasien Agung Hartadi asal Kecamatan Bandung, Tulungagung.

Selebihnya, 23 orang yang berkaitan dengan pasien positif COVID-19 asal Ngantru, Tulungagung (terdaftar kasus COVID-19 di Kota Batu, Malang), dan 11 yang terlibat kontak primer dengan pasien meninggal dengan status positif COVID-19 asal Pare, Kediri.

Dari sekian yang ikut rapid test itu, sementata baru satu yang positif mengalami gejala infeksi dan statusnya dinaikkan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di ruang isolasi RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement