Rabu 01 Apr 2020 05:58 WIB

Wali Kota Cirebon Minta Warga tak Mudik

Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis meminta agar warga tidak mudik dulu ke Cirebon

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah pemudik tiba di terminal. Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis meminta agar warga tidak mudik dulu ke Cirebon. Ilustrasi.
Foto: Abdan Syakura
Sejumlah pemudik tiba di terminal. Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis meminta agar warga tidak mudik dulu ke Cirebon. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Pemkot Cirebon hingga kini belum berencana melakukan lockdown. Namun Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis meminta agar warga tidak mudik dan berkunjung dahulu ke Kota Cirebon.

"Insya Allah kami tidak akan menerapkan lockdown wilayah karena risiko untuk melakukannya cukup besar," kata Azis, Selasa (31/3).

Baca Juga

Meski demikian, Pemkot Cirebon tetap melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Salah satunya meminta agar warga dari luar untuk tidak berkunjung dahulu ke Kota Cirebon. "Terutama warga yang berasal dari episentrum Covid-19," tegas Azis.

Azis juga yakin banyak warga Kota Cirebon yang merantau ke daerah lain dan ingin pulang dalam situasi seperti ini. Namun dia meminta agar mereka bisa bersabar. "Berdoa secara khusyuk lebih baik ketimbang pulang ke kampung halaman," tutur Azis.

Sesuai dengan keputusan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi yang meminta warga untuk tidak mudik terlebih dahulu, Pemkot Cirebon juga akan melakukan hal yang sama. "Khususnya ASN juga akan kami larang untuk mudik tahun ini," kata Azis.

Kapolres Cirebon Kota AKBP Syamsul Huda menyebut pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan orang yang datang ke Kota Cirebon. Hal itu dilakukan di sejumlah titik kedatangan seperti terminal, stasiun, dan lainnya. "Sudah kami lakukan sejak beberapa hari yang lalu," terang Syamsul.

Pemeriksaan tersebut di antaranya berupa pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, dan berbagai tindakan lainnya. Mereka juga diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah dengan pengawasan puskesmas setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement