Selasa 31 Mar 2020 17:58 WIB

Pemerintah akan Kirim Bantuan ke Pekerja Migran di Malaysia

Pemerintah segera kirim bantuan ke pekerja migran yang terdampak lock down Malaysia

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah sedang menyiapkan pengiriman bantuan sembako untuk pekerja migran Indonesia (PMI) yang terdampak lockdown di Malaysia. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap, bantuan sembako akan diberikan kepada para pekerja migran melalui Kedutaan besar Indonesia di Malaysia.

"Kedubes kita di Malaysia menyiapkan sembako untuk mereka dan pemerintah sedang menyiapkan untuk mengirim sembako ke Malaysia untuk mereka yang dalam keadaan sulit," ujar Ma'ruf saat video conference dengan wartawan, Selasa (31/3).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, secara teknis bantuan akan dikoordinasikan oleh KBRI di Malaysia. Ia menilai, bantuan sembako yang disiapkan Pemerintah tidak berupa barang sembako tetapi berupa uang untuk dibeli di Malaysia.

"Sedang dijajaki, kemungkinannya akan dikirim dana untuk sampai ke sana, dan kemudian membelinya di sana, sebab kalau mengirim sembako dari sini, pasti akan lebih rumit, apalagi di sana dalam keadaan lockdown ya," jelasnya.

Meski begitu Ma'ruf belum bisa mengungkap jumlah keseluruhan pekerja migran yang akan dibantu Pemerintah.  Selain itu, Pemerintah, kata Ma'ruf juga menyiapkan langkah antisipasi jika ada pekerja migran yang memilih kembali ke Indonesia. Pemerintah telah menyiapkan tahapan-tahapan pemulangan para pekerja migran yang terpaksa pulang karena terdampak lockdown di Malaysia.

"Dari sejak disana, kemudian transportasinya dan penanganan di pintu masuknya, bahkan kemudian sampai kampung atau desanya," kata Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, para pekerja migran yang dalam keadaan sehat bisa langsung kembali ke kampungnya, namun diminta melakukan karantina selama dua pekan. Sedangkan, pekerja migran yang terindikasi perlu mendapat perawatan Covid-19 maka Pemerintah juga menyiapkan kemungkinan menampung di tempat yang sudah disiapkan dan protokol penanganan Covid-19.

"Mungkin mereka tidak ditampung ya seperti yang dulu, tapi dikembalikan ke daerah, ung tidak bermasalah yang tidak terindikasi, kecuali kalau yang terindikasi, baru nanti dilakukan isolasi, ada beberapa tempat yang disiapkan seperti di Pulau Galang di Natuna, kira-kira begitu," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement