Selasa 31 Mar 2020 13:47 WIB

Pemprov Sulsel Siapkan 50 Ton Beras Bagi Terdampak Covid-19

Pemprov dan Bulog akan mendata siapa saja yang berhak menerima bantuan beras.

Pekerja mengangkat beras di Gudang Bulog Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (31/5). Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan sebanyak 50 ton beras untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.
Foto: Antara/Yusran Uccang
Pekerja mengangkat beras di Gudang Bulog Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (31/5). Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan sebanyak 50 ton beras untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan sebanyak 50 ton beras untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan sudah ada kesepakatan dengan pihak Bulog sebagai antisipasi dampak yang diakibatkan Covid-19.

"Kami sudah ada surat keputusan Gubernur tentang keadaan darurat tertentu. Dari dasar itu maka melalui dinas sosial, kita sudah tandatangan untuk meminta stok 50 ton dari Bulog sebagai cadangan antisipasi Covid-19," katanya, Selasa (31/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan, saat ini pemprov sudah siap menyalurkan bantuan itu kepada masyarakat yang terdampak langsung oleh virus asal China tersebut. "Jadi sudah ditandatangani (bersama Bulog), tinggal bagaimana prosedur pendistribusiannya dan siapa saja yang berhak menerima (bantuan beras)," ujarnya.

Lebih jauh, Pemprov juga sepakat untuk melakukan refocusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penanganan virus corona. Khususnya dari belanja nonprioritas.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, anggaran harus disiapkan untuk tunjangan tim medis, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), dan peningkatan fasilitas medis di setiap rumah sakit serta pengamanan sosial. Ia juga meminta Kepala Dinas Perdagangan agar berkoordinasi dengan Bulog, untuk memastikan stok pangan aman.

"APBD 2020 harus difokuskan untuk penanganan Covid-19 dari belanja nonprioritas," kata Nurdin Abdullah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement